Jumlah Tenaga Honorer akan Dirampingkan

Jumlah Tenaga Honorer akan Dirampingkan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID,  BANGKO, JAMBI - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Merangin mengalami penurunan yang sangat drastis di tahun 2022. Bahkan penurunan APBD Kabupaten Merangin tersebut, mencapai ratusan miliar lebih dari anggaran sebelumnya Rp 1,3 triliun lebih.

Akibatnya sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan intansi pemerintah menjerit. Akibatnya ada beberapa OPD ditahun 2022 anggaran yang tersedia di dinasnya hanya tersedia untuk pembayaran listrik dan internet.

Kondisi keuangan ini juga membuat Pemerintah Kabupaten Merangin di tahun 2022 mendatang akan merumahkan sebagian tenaga honorer dan tenaga kontrak mereka.

"Mungkin tidak 30 persen. Mungkin hanya sampai 15 persen tenaga honorer dan kontrak akan dirampingkan," ungkap Fajarman Sekda Kabupaten Merangin.

Selain terjadi penurunan APBD Kabupaten Merangin, Pemerintah Kabupaten Merangin di tahun 2022 juga bakal dihadapkan dengan pembayaran hutang SMI, yang diketahui jumlah pembayaran yakninya sebesar Rp 81 miliar.

Usai sidang Paripurna Jumat (3/12) malam, tercatat pendapatan daerah pada APBD 2022 mengalami penurunan sebesar Rp 300 miliar lebih bila dibandingkan APBD tahun anggaran 2021.

"Penurunannya menjadi sebesar Rp 1,2 triliun lebih. Dari APBD sebelumnya 1,3 triliun lebih," ungkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Merangin, Zaidan Ismail.

Dikatakan Zaidan, Kabupaten Merangin pada tahun 2022 sampai tahun 2023 mendatang akan mengalami situasi yang sangat sulit, ditambah Kabupaten Merangin saat ini terlilit dengan hutang SMI yang wajib harus dibayar.

"APBD kita tahun 2022 memang diterpa situasi yang sedikit sulit. Hampir semua OPD menjerit. Mau tidak mau kita harus melewati sitiasi ini," keluh Zaidan.

Ditekankan Zaidan, penurunan APBD Kabupaten Merangin tersebut bukanlah bentuk punismen pemerintah pusat terhadap Kabupaten Merangin melainkan semua daerah mengalami hal yang sama.

"Mungkin ini juga disebabkan keuangan Negara kita saat ini sedang sulit,"pungkas Zaidan. (min/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: