Selain Harga TBS, Petani di Tanjab TImur Keluhkan Harga Pupuk Mahal
Tampak sejumlah TBS di Tanjab Timur siap diangkut seusai panen.-ist-https://jambiindependent.disway.id/
MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Anjloknya harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit di sejumlah wilayah Provinsi Jambi membuat para petani sawit mengeluh. Tak soal harga TBS, namun juga petani mengeluhkan kondisi harga pupuk yang ikut mahal.
Purwanto, salah seorang petani sawit di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur menuturkan, di saat harga sawit yang sedang anjlok seperti saat ini, dirinya merasa berat untuk membeli pupuk sawit.
"Harga pupuk urea dulu cuman Rp 180 ribu. Kalau sekarang beli ngecer sekilonya Rp 18 ribu, jadi jatuhnya Rp 900 ribu sesaknya (50 kg),” kata dia.
“Harga itu bagi kami cukup tinggi, jadi kami dak berani untuk beli pupuk sekarang ni," tuturnya.
BACA JUGA:SMPN 2 Kualatungkal Terima Siswa Baru, Nih Cek Jadwal dan Persyaratannya
BACA JUGA:Terlibat PETI Tak Bisa Jadi Calon Kades, Ini Warning Dinas PMD Sarolangun
Pria paruh baya itu menerangkan, untuk menjaga kondisi kebun sawitnya agar tetap terawat, dirinya harus mencari siasat lain dengan cara menebas rumput liar yang tumbuh dan juga menggunakan campuran pupuk hasil racikan sendiri.
"Sekarang harga sawit anjlok nian, harag di petani cuman Rp 450, kalau di pabrik Rp 700. Dengan harga segitu, jangankan mau beli pupuk, mau beli racun rumput pun kami merasa berat. Jadi kami cari cara lain, dengan cara mencampur garam dengan air untuk jadi racun rumput," terangnya. (pan/zen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://jambiindependent.disway.id/