Susno Duadji: Dokter yang Periksa Jasad Brigadir J Harus Dinonaktifkan
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir Yosua memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris.
BACA JUGA:Persiapkan Cek Toko Sebelah 2, Ernest Prakarsa : Kangen Buat Film Komedi
BACA JUGA:Segini Peningkatan Besaran Laba Bersih Pegadaian di Semester 1 2022
Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.
Melihat kedatangan Bharada E, Brigadir Yosua menegurnya. Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.
"Dia pun menghindar. Bharada E pun membalas menembak. Menembakkannya sasaran dan untuk Anda Brigadir J," papar Ramadhan.
Saat peristiwa itu terjadi, Ferdy Sambo tidak ada di rumah. Dia tengah menjalani tes PCR.
BACA JUGA:Matangkan Skema Jaminan Pensiun, Menaker : Baru 10 Persen YangTerdaftar
BACA JUGA:Tiba Tiba Ada Yang Mengaku Sebagai Pembunuh Brigadir J, Sosoknya Penuh Misteri
Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali.
Ferdy Sambo mengetahui peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang berteriak histeris. Mendengar teriakan istrinya, Ferdy Sambo langsung menuju ke kediamannya di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan.
"Begitu sampai di rumah Kadiv Propam mendapati Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia," tutur Ramadhan.
Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Propam Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.