Kasus Brigadir J, Kapolri Sebut Irjen Fadil Imran dan 2 Kapolda Lainnya Tak terlibat Skenario Ferdy Sambo
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, saat menyampaikan keterangan kasus yang melibatkan Ferdy Sambo.-ist-
Kemudian, Fadil meminta sejumlah anak buahnya meluncur ke Duren Tiga malam itu juga.
Salah satunya Kapolres Metropolitan Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susanto.
BACA JUGA:Cara Mengobati Luka Kena Knalpot Panas
Tiga hari berselang, Fadil meminta Budhi menggelar konferensi pers untuk menegaskan peristiwa baku tembak dan pelecehan seksual yang menimpa Putri.
"Brigadir J (Yosua) sempat menodong ibu PC (Putri Candrawathi)," kata Budhi Senin, 11 Juli lalu.
Kemudian, Fadil juga meneruskan informasi Ferdy Sambo itu kepada Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Mereka bertemu di kantor Polda Metro Jaya beberapa hari kemudian. Seorang penyidik mengatakan, bahwa pertemuan itu atas inisiatif pensiunan pimpinan Polri.
BACA JUGA:Minta Maaf, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Akui Skenario Pembunuhan Brigadir J
BACA JUGA:Lakukan Merger, Operasional Pelindo Semakin Mudah
Ketiga Kapolda itu adalah anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih. Ferdy Sambo menjadi Kepala Satgas Merah Putih sejak pertengahan 2020.
Mereka kerap bekerja sama menjalankan operasi, khususnya pengungkapan kasus-kasus narkotik.
Fadil, Nico, dan Panca berbagi tugas menyebarkan informasi tembak-menembak dan pelecehan seksual oleh Brigadir J itu ke banyak orang.
Nico dan Panca bertugas melobi para pejabat utama Polri, seperti Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
Menurut seorang perwira, mereka meminta para seniornya itu tak terlalu "kencang" mengusut kematian Brigadir J. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: