Presiden Jokowi dan Megawati Bertemu, Ini yang Dibahas
Megawati dan Presiden Jokowi berbicara khusus selama dua jam di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Bahas Pemilu 2024, hingga krisis ekonomi dunia, dan pangan-Foto: DPP PDIP-
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Kedua pemimpin itu bertemu dan melakukan diskusi mendalam mengenai berbagai persoalan bangsa selama kurang lebih dua jam.
Ada beberapa hal yang menjadi pembahasan keduanya. Hal ini disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Dikatakan Hasto bahwadalam diskusi mendalam antara Mega dan Jokowi itu membahas soal langkah-langkah penting menghadapi krisis ekonomi dunia, dan pangan.
BACA JUGA:Capai Rp 167,81 Triliun, Aliran Modal Asing Keluar hingga Oktober 2022
BACA JUGA:Tersedia 324.834 Sertifikasi Halal Gratis Bagi Pelaku UMK
Menurut Hasto, Bu Mega memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan. Dalam pertemuan itu, katanya, Bu Mega membagi pengalaman lengkap dalam menuntaskan krisis multidimensional seperti dikutip dari JPNN.com
Saat Bu Mega menjabat Presiden Kelima RI, ujar Hasto, seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin, sehingga pada 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis. Lalu bagaimana respons Pak Jokowi?
“Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik,” katanya di Jakarta, Sabtu 8 Oktober 2022.
Tidak hanya soal krisis ekonomi dan pangan, Hasto mengakui bahwa pertemuan kedua pemimpin itu juga membahas soal politik, termasuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
BACA JUGA:Inggris Dihantam Gelombang Panas, 3.271 Warga Meninggal Dunia
BACA JUGA:Nikmati Promo Menarik Beli 1 Gratis 1 di Informa Jambi
“Hal-hal terkait agenda Pemilu 2024 juga tidak luput dari pembahasan agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan,” ungkap Hasto.
Lebih lanjut Hasto menuturkan bahwa dalam sebuah kebiasaan pemimpin yang benar-benar berjuang demi masa depan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, perlu suatu tradisi menyepi dan berkontemplasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com