514 Hektare Tanaman Padi di Jambi Gagal Panen, BPTPH Beberkan Penyebabnya

514 Hektare Tanaman Padi di Jambi Gagal Panen, BPTPH Beberkan Penyebabnya

Ilustrasi padi-Pixabay -Pixabay.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Situasi musim yang tidak menentu di Provinsi JAMBI selama beberapa waktu terakhir, membuat lahan pertanian yang terkenan fuso atau gagal panen cukup banyak. 

Dari data UPTD Balai Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jambi sejak Januari hingga Oktober tahun 2022 setidaknya ada 514 hektare tanaman padi di Jambi dilaporkan mengalami gagal panen.

kepala UPTD Balai Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jambi Jaja Kardia, menyebutkan data ratusan hektar tanaman padi yang gagal panen ini dari laporan tujuh kabupaten  kota dalam Provinsi Jambi. Terbanyak terjadi di kota Sungai Penuh.

“Kabuapten Kerinci pada bulan September mengalami gagal panen seluas 46 hekatre, kabupaten merangin pada bulan maret seluas 25 hektare, di Kabupaten Batanghari pada Januari seluas 108 hektare," katanya saat diwawancarai beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Harga Sawit di Jambi Terbaru Tembus Rp2.700 per Kg, Tapi Hanya untuk Petani Tertentu Saja 

BACA JUGA:Selena Gomez Tumpahkan Kisah Cintanya dengan Justin Beiber Melalui Lagu dan Video

Sementara itu di Kabupaten Tanjab Timur pada Januari seluas 1,5 hektare, Februari 51 hektare, maret 7,5 Hektare dan Juli 3,5 hektare.

Untuk Kabupaten Tebo pada Januari seluas 10,5 hektare, Kabupaten Bungo pada bulan Februari seluas 30 hektare dan Kota Sungaipenuh pada bulan januari 231,5 hektare.

"Jadi total keseluruhan tanaman fuso padi 514, 5 hektare dan sudah kami laporkan ke pusat," tambahnya.

Jaja menjelaskan, salah satu penyebab gagal panen ini dikarenakan dari dampak perubahan Iklim seperti banjir dan kekeringan. 

BACA JUGA:Kemenkeu Pastikan Tak Ada Ancaman PHK Pasca Kenaikan Cukai Rokok 

BACA JUGA:Mengaku Ditekan Brigjen Hendra Kurniawan agar Buat Pernyataan Bohong, Ismail Minta Maaf ke Kabareskrim Polri

Sementara untuk tanaman Hortikultura seperti Cabe ada beberapa lokasi yang terkena banjir, seperti di daerah kumpeh Ilir ada sekitar 80 Hektare yang terkena banjir dari total keseluruhan 105 Hektare, dan yang berhasil diselamatkan ada 25 Hektare.

"Sisanya terkena banjir dan sebagian Fuso," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: