Waduh, Ratusan Ribu Hektare Lahan Sawit di Jambi Gunakan Bibit Tidak Bersertifikat
Ilustrasi sawit-Pixabay -Pixabay.com
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Dari data Dinas Perkebunan Provinsi JAMBI ada sebanyak 600 ribu Hektare tanaman sawit produktif, namun dari jumlah tersebut ternyata 50 persen tidak mengunakan bibit unggul atau bersertifikat
"Dari 600 ribu hektare lahan Sawit di Jambi tersebut, 50 persen atau 300 ribu Hektare bibit sawitnya tidak bersertifikat," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rizal pada Kamis, 24 November 2022.
Dia mencontohkan seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, disana masyarakatnya kebanyakan tidak mengunakan bibit sawit yang bersertifikat.
Dia menjelaskan dilihat harganya jauh sekali dengan harga daerah lainnya. Disana banyak yang mengunakan bibit-bibit sawit yang asal.
BACA JUGA:New CBR250RR Hadir dengan Aksesoris Resmi
BACA JUGA:Paket Telkomsel Halo+ Makin Dinikmati Pelanggan Pascabayar
"Ada juga buah yang jatuh dari pohon terus tumbuh dicongkelin dan dipindahkan," jelas Agus.
Padahal, Kata Agus untuk mendapatkan bibit yang unggul atau berkualitas harus dikawinkan khusus antara pohon jantan namanya Fisifera dan betina namanya Dura, barulah dapatnya bibit unggul seperti Tenera.
"Itu harus dikawinkan, nanti serbuk sari ditabur di pohon dura nya , dan nanti hasilnya ini namanya Tenera," katanya.
Agus menjelaskan, dari 300 ribu hektar yang mengunakan bibit tidak bersertifikat tersebar hampir merata di Wilayah Jambi, seperti di Kabupaten Batanghari, Muarojambi, dan lainnya.
BACA JUGA:Bikin Haru, Ini 20 Ucapan Sambut Hari Guru Nasional 25 November 2022
"Yang lumayan mengunakan bibit bersertifikat itu di Tanjung Jabung Barat, karena pengusaha kebun disana kebanyakan orang Sumatera Utara. Mereka sudah mengerti sekali soal benih sawit," katanya.
Untuk perbedaan bibit sawit yang bersertifikat dengan yang tidak bersertifikat terletak pada kadar minyak dalam buah kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: