Inflasi Kota Jambi Naik Lagi Jadi 7,17 Persen, Ini Penyebabnya Menurut Wakil Wali Kota Jambi Maulana
Wakil Wali Kota Jambi Maulana, saat berbincang dengan pedagang cabai di Pasar Angso Duo beberapa waktu lalu.-dok/jambi-independent.co.id-jambi-independent.co.id
KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wakil Wali KOTA JAMBI, Maulana bersama dengan OPD terkait, belum lama ini melakukan rapat koordinasi tim pengendalian inflasi bersama dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perdagangan RI.
Dalam rapat tersebut, diketahui angka inflasi Kota Jambi kembali naik menjadi 7,17 persen. Maulana menjelaskan, kenaikan inflasi tersebut berasal dari beras dan juga minyak goreng.
"Memang Kota Jambi mengalami kenaikan sekarang posisinya di 7,17. Dan kita bedah ternyata penyebab utamanya adalah adalah beras yang kedua adalah minyak goreng," jelas Maulana.
Maulana menjelaskan, jelang natal dan tahun baru. Pihaknya akan fokus untuk melakukan upaya mengendalikan harga beras.
BACA JUGA:Susul BTS, BLACKPINK Raih Gelar “2022 Entertainer of the Year”
BACA JUGA:Tolak Pungli, Siswa SMAN 3 Sungai Penuh Gelar Demo
"Langkah pertama pembelian beras lokal yang kita tingkatkan jumlahnya," sebutnya. Ia mengatakan, nantinya gerakan pembelian beras lokal bagi ASN Kota Jambi akan lebih digencarkan lagi, sebagai langkah pengendalian harga.
"Dan jumlah kilogram (pembelinya beras,red) dari masing-masing pejabat ASN akan ditambah," ujarnya.
Selain itu, Maulana juga mengatakan Dinas Sosial sedang merancang untuk menangani miskin ekstrem dengan pemberian bantuan sosial.
Sebelumnya, Pemkot Jambi telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Seperti gerakan membeli beras lokal, gerakan menanam cabai hingga lainnya.
BACA JUGA:Harus Tahu, Ini 5 Suku yang Ada di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Viral Video Mesum Mahasiswi di Bungo, Ini Kata Rektor
Termasuk di antaranya bekerja sama dengan sejumlah distributor serta agen dan pengecer cabai di Kota Jambi, untuk menekan harga cabai yang belakangan melonjak.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Wawako Maulana meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mencatat harga komoditas, terutama sembilan bahan pokok setiap harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: