Legenda Si Pahit Lidah, Cerita Pertarungan dengan Si Mata Empat
Ilustrasi pertarungan antara Si Pahit Lidah dengan Si Mata Empat.-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com
Si Pahit Lidah dengan penuh semangat menerima tantangan tersebut, ingin sekali mengalahkan orang sombong seperti Si Mata Empat.
Waktu pun berlalu, dan pada hari yang ditentukan, mereka berkumpul di Danau Ranau untuk menguji siapa yang lebih hebat.
BACA JUGA:Cair hingga Rp 500 Juta, Ini Jenis dan Syarat KUR BRI 2023, Suku Bunga Rendah
BACA JUGA:Pinjam Uang di KUR BRI 2023, Jaminan Bisa Berubah jadi Hak Milik Bank?
Si Mata Empat memiliki rencana licik untuk menguntungkan dirinya sendiri. Mereka sepakat untuk tidur menelungkup di bawah rumpun bunga aren.
Satu di antara mereka akan memotong bunga itu. Siapa yang berhasil menghindar dari buah aren yang jatuh, akan menjadi pemenang.
Ternyata, Si Mata Empat memiliki keunggulan dengan mata tambahan di belakang kepalanya. Namun, Si Pahit Lidah dengan cepat memanjat pohon aren di tepi danau.
Dia memotong buah aren dan menjatuhkannya, tetapi Mata Empat dengan mudah menghindarinya. Si Mata Empat mengejek Si Pahit Lidah dari bawah.
BACA JUGA:Geger Temuan Piramid Toba di Sumatera Utara, Disebut-sebut Mirip Situs Gunung Padang
BACA JUGA:Dorong Pemilu 2024 Damai, Polri Gandeng Ustaz Das'ad Latif
Namun, Si Pahit Lidah tidak menyerah. Dia terus mencoba memotong buah aren yang lebih besar, tetapi setiap kali Mata Empat berhasil menghindar.
Akhirnya, dengan perasaan kecewa, Si Pahit Lidah turun dari pohon.
Sekarang, giliran Si Pahit Lidah untuk mencoba. Namun, saat Si Mata Empat memotong buah aren, buah-buahan itu jatuh langsung ke arah Si Pahit Lidah yang tidak bisa menghindar. Dia menderita luka parah dan segera tewas.
Si Mata Empat merasa senang dan puas bahwa dia telah membuktikan kehebatannya.
BACA JUGA:5 Zodiak Perempuan Paling Boros dan Suka Hedon, Kamu Juga Nggak Nih?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: