Di Tengah Banjir, Wakapolda Jambi Brigjen Pol Edi Mardianto Kunjungi Korban Banjir di Kerinci

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wakapolda Jambi Brigjen Pol Edi Mardianto benar-benar serius ingin melihat kondisi korban banjir di Kabupaten Kerinci.

Senin 8 Januari 2023, dia meninjau lokasi pengungsian korban banjir di eks kantor DPRD Sungai Penuh di Kecamatan Hamparan Rawang.

Posko dan dapur umum yang didirikan Brimob Polda Jambi di Desa Koto Tuo, Kecamatan Tanah Kampung, juga tak lupus dari kedatangan orang nomor dua di Polda Jambi itu.

Meski kondisi banjir belum surut, namun Brigjen Edi tetap masuk ke kawasan tersebut. Padahal saat itu ketinggian air masih sebatas lutut orang dewasa.

BACA JUGA:Tak Bisa Beraktivitas, Korban Banjir di Desa Lubuk Suli Kerinci Ngeluh Butuh Bantuan Bahan Pokok

BACA JUGA:Ratusan Sopir Angkutan Batu Bara Demo di Depan Rumdis Gubernur Jambi, Minta Jalur Darat Dibuka

Begitu sampai di posko pengungsian, Wakapolda Jambi Brigjen Pol Edi Mardianto langsung mengecek kesiapan dapur umum dan menyerahkan bantuan keperluan dapur umum untuk konsumsi pengungsi. 

Di antaranya 100 kantong beras, 50 dus mie instan sejumlah uang tunai. 

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan Wakapolda Jambi juga melihat langsung kondisi warga yang mengungsi dan berpesan untuk bersabar menghadapi bencana banjir ini.

"Semoga air banjir segera surut dan masyarakat semua dapat kembali beraktifitas," terang Kombes Pol Mulia Prianto, Senin.

BACA JUGA:Jangan Bingung, Ini Perbedaan Body Lotion dan Body Butter, Buat Kulit Tampak Lebih Indah

BACA JUGA:Hati Hati Ya, Ini 5 Efek Buruk Motor Nekat Menerjang Banjir, Mesin Bisa Mati Total

Dikatakan Kombes Pol Mulia Prianto, posko pengungsian tersebut merupakan inisiasi Polri yang dikelola bersama Karang Taruna Dayang Indah, desa Simpang Tiga, Rawang, Kota Sungai Penuh.

Selanjutnya Wakapolda Jambi Brigjen Pol Edi Mardianto beserta rombongan memberikan langsung dengan turun ke lokasi banjir kepada warga yang masih terdampak dengan menggunakan 2 unit perahu karet dan berjalan kaki menuju rumah warga.

Sumber: