Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Studi Banding ke Jawa Barat
Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Studi Banding ke Jawa Barat-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Studi Banding (Stuba) ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan mengunjungi salah satu SMK favorit di Kota Bandung.
Studi banding Komisi IV yang digelar 17 hingga 20 Maret tersebut dipimpin Anggota Komisi IV, Hakiman serta dihadiri anggota komisi lainnya, tenaga ahli dan pendamping.
Stuba Komisi IV tersebut diterima langsung Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Kepala Bidang SMK Provinsi Jawa Barat dan Kepala SMK Negeri 3 Bandung.
Adapun tujuan dilaksanakannya studi banding untuk mengetahui program unggulan di Provinsi Jawa Barat dalam upaya menciptakan siswanya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (Didu).
BACA JUGA:Ketua DPRD Jambi Ucapkan Belasungkawa atas meninggalnya Waka DPRD Tanjab Timur
BACA JUGA:Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tanjab Timur dari Fraksi PDI-P Gatot Sumarto Tutup Usia
Selain itu mendalami pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada sekolah SMK.
Usai mengunjungi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Komisi IV pun langsung meninjau SMK N 3 Bandung, salah satu SMK N favorit di Kota Kembang tersebut.
Di mana SMK N 3 Bandung merupakan salah satu pilot project dari Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dalam pengelolaan dana BLUD.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Hakiman mengatakan dari hasil Stuba tersebut ada beberapa hal penting yang bisa diterapkan dan di contoh oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Pilwako Jambi 2024, Warga Yakin HAR Bisa Sejahterakan Rakyat
BACA JUGA:Apresiasi Penyelesaian Konflik PT FPIL, Ini Harapan Pemkab Muaro Jambi
"Pertama kita bisa mencontoh kiat-kiat Dinas Pendidikan Jawa Barat dalam membuat aturan baik secara teknis maupun secara subtansi terkait pengelolaan dana BLUD. Kemudian bagaimana kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam memajukan dan menciptakan anak didik di sekolah SMK yang siap bekerja di dunia usaha dan industri," kata Hakiman.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: