Menjaga Gunung Hapuk Sebagai Sumber Mata Air Bagi Suku Dayak Meratus
Penduduk Suku Dayak Meratus (Madi) mengunjungi bendungan air buatan sebagai penampung sumber mata air di Gunung Hapuk kawasan Pegunungan Meratus, Desa Hinas Kanan, Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan-ANTARA-
Ketua Posko Pegunungan Meratus, Kasman Susanto, berharap pemerintah daerah untuk membangunkan infrastruktur, seperti jalan dan listrik di kampung yang dihuni Madi dan lainnya.
Pemerintah daerah kemudian membangun jalan sepanjang sembilan kilometer dari puncak tempat tinggal Madi dan penduduk lainnya, menuju ke kaki gunung.
Mereka bersyukur, kesulitan semakin berkurang.
BACA JUGA:Puluhan Pelajar Serang SMAN 6 Kota Jambi, Ini Penjelasan Kepala Sekolah
BACA JUGA:Kurangi Emisi Karbon, PLN Sabet Penghargaan Best Impact in Environment of The Year
Proyek bendungan Kementerian PUPR
Bupati Hulu Sungai Tengah Aulia Oktafiandi pada Oktober 2023 mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengajukan proyek pembangunan Bendungan Pancur Hanau yang berjarak sekitar delapan kilometer dari kampung Madi.
“Saya sudah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Pembangunan bendungan ini sangat penting karena menyangkut kebutuhan air orang banyak,” kata Aulia menjelaskan. Apalagi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan pemangku persediaan pangan dari tiga kabupaten di Kalimantan Selatan, dan sedang disiapkan sebagai gerbang pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Penduduk di kampung Madi kembali bernafas lega, sekiranya proyek ini terealisasi, mereka tidak lagi sepenuhnya mengandalkan mata air dari puncak pegunungan yang kadang kering saat musim kemarau.
Selain untuk pemenuhan kebutuhan air suku Dayak Meratus, Bendungan Pancur Hanau akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah untuk memperkuat produksi pertanian tanaman padi.
BACA JUGA:Helikopter Jatuh, Presiden Iran Meninggal Dunia
BACA JUGA:Oleksandr Usyk Juara Dunia Tinju Kelas Berat Usai Bogem Habis Tyson Fury
Ada potensi tambahan 5.500 hektare lahan yang dapat dialiri air, dengan adanya bendungan ini. Estimasi panen padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang semula 60.000 ton per tahun, diharapkan meningkat menjadi 120.000-130.000 ton.
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan Bendungan Pancur Hanau yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah masuk ke dalam program kementerian.
“Bendungan Pancur Hanau Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini masuk dalam tahap feasibility study (studi kelayakan). Pembangunan ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Adenan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: