Kebijakan Sistem Ranking di Sekolah Akan Dikaji Ulang: Ini Rencana dari Kemendikdasmen

Kebijakan Sistem Ranking di Sekolah Akan Dikaji Ulang: Ini Rencana dari Kemendikdasmen

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti Bersama Wakil Menteri--Instagram kemdikbud.ri

Dengan kata lain, setiap sekolah mungkin memiliki cara berbeda dalam menilai dan mengukur kemampuan siswanya.

Oleh karena itu, daripada memfokuskan pada sistem pemeringkatan, Kemendikdasmen berencana untuk menstandarkan mutu proses pembelajaran di semua sekolah agar memiliki kualitas yang serupa.

Ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada sistem ranking yang kerap kali bergantung pada subjektivitas penilaian guru.

"Ranking itu sebenarnya bagian dari standardisasi, tetapi kan itu tidak bisa berlaku universal antara satu sekolah dengan sekolah yang lain, yang penting itu bagaimana proses pembelajaran di sekolah punya standar mutu yang sama," ucap Fajar.

"Rangking aja sangat tergantung objektivitas guru sebenarnya kan. Kita lihat nanti, kami sedang mengkaji itu," tambahnya.

BACA JUGA:Dampak Mengabaikan Cinta Seseorang: Apa yang Terjadi Ketika Perasaan Tidak Dihargai?

BACA JUGA:Serah Terima Dandenkesyah 02.04.02 Jambi: Letkol Reko Priyonggo Siap Lanjutkan Program Pelayanan Kesehatan

Untuk membahas lebih lanjut isu-isu terkait pendidikan nasional, khususnya pada tingkat dasar dan menengah, Kemendikdasmen akan mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala Dinas Pendidikan provinsi di Jakarta pada Senin 11November 2024 mendatang.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga dijadwalkan hadir dalam pertemuan ini untuk memberikan pandangannya terkait sistem pendidikan dan memastikan adanya pemerataan kualitas di setiap daerah.

Dengan kajian ulang ini, Kemendikdasmen berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh siswa.

Mengingat latar belakang dan kemampuan yang berbeda di setiap sekolah, diharapkan bahwa sistem pendidikan yang baru mampu memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berkembang sesuai potensinya tanpa tekanan dari standar yang seragam seperti sistem ranking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: