Melewatkan Makan di Tempat Kerja Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya

Melewatkan Makan di Tempat Kerja Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya

Melewatkan Makan di Tempat Kerja Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Melewatkan waktu makan di tengah rutinitas kerja yang padat dapat membahayakan kesehatan jantung, terutama pada individu dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi.

Dikutip dari Hindustan Times, Dr. Dixit Garg, seorang konsultan kardiologi, menjelaskan bahwa kebiasaan melewatkan makan dan terus-menerus menghabiskan energi tubuh dapat memicu respons tubuh yang berbahaya, khususnya melalui sistem saraf simpatik.

"Ini memicu proses pemecahan lemak dan protein untuk menghasilkan energi, yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan jantung," ungkapnya.

Menurut Dr. Garg, peningkatan aktivitas saraf simpatik mengarah pada perubahan mikrovaskular yang meningkatkan kontraksi jantung dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan jaringan fibrosa di jantung, bahkan hingga kematian sel.

BACA JUGA:Bermimpi Hidup Sehat di 2025? Ini Cara Menjadikan Resolusi Kesehatan Anda Sukses

BACA JUGA:Mengapa Tubuh Mudah Sakit Saat Liburan? Simak Penyebab dan Solusinya!

Kondisi stres yang terus-menerus juga dapat menyebabkan peradangan yang menjadi salah satu pemicu utama penyakit jantung. Pola makan yang tidak teratur mengganggu kontrol gula darah, yang berisiko menambah ketegangan pada sistem tubuh dan berpotensi menyebabkan resistensi insulin. Hal ini dapat berujung pada diabetes serta gangguan metabolik lainnya.

Dr. Garg menekankan pentingnya menjaga kestabilan kadar gula darah untuk kesehatan jantung, yang hanya dapat dicapai dengan pola makan teratur dan seimbang.

"Untuk menjaga kestabilan gula darah, disarankan untuk makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Ini membantu mengurangi stres pada sistem kardiovaskular," imbuhnya.

Dr. Shantanu Dhari, Kepala Dokter Spesialis Keunggulan Medis di HCL Healthcare, turut mengungkapkan bahwa melewatkan makan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini disebabkan hubungan yang rumit antara metabolisme, stres, dan kesehatan jantung.

BACA JUGA:10 Makanan Tahun Baru dari Berbagai Negara yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

BACA JUGA:Gudang Dealer Kawasaki di Kota Jambi Kebakaran, Ini Penyebabnya

Ketika seseorang melewatkan waktu makan, terutama di tengah jam kerja yang panjang, fluktuasi kadar gula darah akan terjadi, yang menambah tekanan pada pengaturan gula dalam tubuh.

Perubahan kadar gula darah yang berulang dapat memicu resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu faktor pemicu penyakit jantung.

"Melewatkan makan dapat menyebabkan penurunan gula darah, yang akhirnya memicu keinginan makan berlebihan dan pemilihan makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi kalori dan lemak," jelas Dr. Dhari.

"Kebiasaan ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis, yang memicu perkembangan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke," tambahnya.

BACA JUGA:Hujan Deras di Kabupaten Bungo, Akses Jalan ke Sungai Telang Tertimbun Longsor

BACA JUGA:Korupsi Dana BOS, Polres Bungo Tahan Kepala SMAN 2 Bungo dan Bendahara

Melewatkan waktu makan secara rutin juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama lemak di area perut, yang erat kaitannya dengan sindrom metabolik dan penyakit jantung.

Dr. Dhari mengingatkan pentingnya makan teratur dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

"Dengan makan lebih sering dalam porsi kecil, kita dapat mengatur kadar gula darah dengan baik, menghindari fluktuasi gula darah yang bisa membebani sistem kardiovaskular," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: