Kopdes Merah Putih Jalan Transformasi Ekonomi Desa

Dr Noviardi Ferzi -ist/jambi-independent.co.id-
Selain itu, koperasi juga dapat menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen keuangan dan bisnis, sehingga mereka lebih mampu mengelola potensi secara efektif memujudkan kekayaan desa.
Membangun kekayaan desa melalui koperasi juga berarti menciptakan kemandirian ekonomi. Dengan mengelola sumber daya secara mandiri, desa tidak lagi bergantung pada bantuan dari luar yang sering kali tidak berkelanjutan.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Dukung Pengembangan Inkanas, Minta Kapolres Bentuk Pengcab di Daerah
Koperasi dapat mengoptimalkan penggunaan dana desa untuk kegiatan produktif yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih agar senantiasa transparan. Berkaca dari tata kelola Koperasi Unit Desa (KUD) era Presiden ke-2 RI Soeharto, di mana keduanya sama-sama didirikan untuk menyerap hasil pertanian lokal, lalu beroperasi di tingkat desa sebagai unit ekonomi.
Keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih ini akan bergantung pada sejauh mana program ini bisa menghindari kelemahan-kelemahan KUD di masa lalu, dan mengadopsi prinsip-prinsip koperasi modern yang lebih berkelanjutan.
Sumber dana untuk Koperasi Merah Putih dapat berasal dari dana desa. Penggunaan dana desa untuk mendukung koperasi tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga strategis.
BACA JUGA:Perluas Layanan Wealth Management, BRI Hadirkan Private Signature Outlet di Surabaya
BACA JUGA:Memahami Deflasi dan Inflasi Pada Daya Beli Masyarakat
Dengan mengalokasikan sebagian dana desa untuk mendirikan dan mengembangkan koperasi, desa dapat memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk kegiatan yang langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan dana desa untuk koperasi tidak akan mengganggu pembangunan desa secara keseluruhan.
Sebaliknya, koperasi dapat menjadi bagian integral dari pembangunan desa. Dengan adanya koperasi, dana desa yang dialokasikan dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif dan berkelanjutan, seperti pelatihan keterampilan, pengembangan produk lokal, dan pemasaran hasil pertanian.
Hal ini akan menciptakan sinergi antara pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi lokal.
BACA JUGA:Tragis, Adu Kambing Truk vs Mobil Tangki di Lingkar Selatan Jambi, 3 Orang Luka-Luka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: