Perantau Wajib Tahu! Ini Cara Mengatasi Rasa Sepi Saat Lebaran Jauh dari Keluarga

Perantau Wajib Tahu! Ini Cara Mengatasi Rasa Sepi Saat Lebaran Jauh dari Keluarga

Ilustrsi orang tidur-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bagi banyak perantau, momen Idul Fitri biasanya identik dengan kebersamaan keluarga di kampung halaman. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk pulang. Bagi mereka yang harus tetap berada di perantauan, munculnya rasa kesepian dan kekhawatiran karena melewatkan hari raya sendirian bisa menjadi tantangan tersendiri.

Menurut psikolog klinis Nena Mawar Sari, menghabiskan libur Lebaran tanpa keluarga sebenarnya bisa dikelola dengan baik jika direncanakan dengan tepat. Perasaan kesepian, kata dia, bukanlah sesuatu yang tidak bisa dihindari, melainkan bisa dikendalikan dengan merancang berbagai aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat selama liburan.

"Kesepian itu bukan sesuatu yang harus diterima begitu saja. Kita bisa memilih untuk tetap merasa bahagia dengan menyiapkan berbagai kegiatan yang membuat kita tetap sibuk dan produktif," ujar Nena, psikolog dari RSUD Wangaya, Denpasar.

Salah satu cara mengisi waktu adalah dengan staycation atau menjelajahi tempat-tempat baru di kota perantauan. Jika sebelumnya selalu sibuk dengan pekerjaan, momen libur Lebaran juga bisa dimanfaatkan untuk benar-benar beristirahat, menjalani self-care, hingga melakukan refleksi diri melalui journaling atau meditasi.

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah! Begini Cara Konsumsi Kunyit dan Madu Agar Manfaatnya Maksimal

BACA JUGA:PLN Kota Bungo Siap Jaga Keandalan Listrik Saat Idul Fitri 1446 H

"Mungkin selama ini kita terjebak dalam rutinitas yang melelahkan. Libur Lebaran bisa menjadi kesempatan untuk rehat sejenak, fokus pada kesehatan fisik dan mental, serta menjalani hobi yang selama ini tertunda," tambahnya.

Meski tidak bisa mudik, tidak semua perantau mengalami tekanan emosional yang sama. Namun, bagi mereka yang hanya memiliki kesempatan bertemu keluarga setahun sekali, atau yang memiliki hubungan kurang harmonis dengan keluarga, tekanan itu bisa muncul lebih besar.

"Stres bukan hanya karena tidak bisa pulang, tetapi juga karena ada tekanan sosial. Tak sedikit yang merasa khawatir akan komentar atau sindiran dari keluarga besar terkait status pekerjaan, pernikahan, atau hal lainnya," jelas Nena.

Hal ini sering terjadi di grup keluarga atau dalam percakapan saat momen Lebaran. Oleh karena itu, penting bagi perantau untuk memiliki strategi menghadapi situasi tersebut agar tidak semakin terbebani.

BACA JUGA:Sekda Jambi Sudirman Pastikan Pemprov Siap Fasilitasi Fakultas Kedokteran UIN STS Jambi

BACA JUGA:Mudik Gratis Bersama BUMN, PLN Berangkatkan 11.300 Pemudik ke Berbagai Daerah

Psikolog klinis Ratih Ibrahim menambahkan bahwa perantau yang tidak bisa mudik sebaiknya menerima kondisi tersebut dengan ikhlas dan menata pola pikir yang lebih positif. Ia menekankan bahwa keluarga tidak selalu harus mereka yang ada di kampung halaman. Di tempat perantauan, ada teman, kolega, dan komunitas yang bisa menjadi keluarga baru.

"Kita bisa membangun suasana hangat dengan orang-orang terdekat di sekitar kita. Entah itu sahabat, rekan kerja, atau tetangga yang juga tidak mudik. Intinya, kebersamaan bisa tercipta di mana saja," kata Ratih.

Selain itu, menjaga komunikasi dengan keluarga melalui video call juga bisa menjadi cara untuk tetap terhubung. Meskipun tidak bisa bertemu langsung, setidaknya interaksi virtual bisa sedikit mengobati rasa rindu.

Bagi mereka yang ingin tetap merasakan nuansa Lebaran, mengadakan acara kecil seperti memasak hidangan khas atau berbagi makanan dengan teman-teman sekitar bisa menjadi solusi.

BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Bungo, Rumah Cik Dayat Ludes Dilalap Api

BACA JUGA:Jelang H-5 Idul Fitri, Manajemen PLN S2JB Perkuat dukungan ke Petugas Posko Siaga Hingga Lakukan Inspeksi SPKL

"Kebersamaan tidak selalu harus dengan keluarga inti. Kadang, berbagi momen bahagia dengan teman-teman yang memiliki nasib serupa justru bisa menghadirkan kedekatan yang lebih bermakna," pungkasnya.

Dengan menyiapkan strategi yang tepat, perantau tetap bisa menikmati suasana Lebaran tanpa harus merasa kesepian atau terisolasi. Yang terpenting adalah menjaga semangat positif dan tetap merayakan hari kemenangan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: