Pemprov Jambi akan Revitalisasi GOR Kotabaru: Fokus Penambahan Kapasitas dan Renovasi Fasilitas

Gubernur Jambi Al Haris saat melihat kondisi GOR Kotabaru, Jumat 11 April 2025.-ist/jambi-independent.co.id-
Berdasarkan pantauan langsung Gubernur Jambi, gedung-gedung olahraga yang berada di kompleks Kota Baru Jambi telah dibangun sejak lama dan saat ini mengalami berbagai tingkat kerusakan.
Selain masalah fisik bangunan, kapasitas gedung-gedung tersebut juga dinilai sudah tidak memadai untuk kebutuhan provinsi yang terus berkembang.
"Memang ini dibangun sudah lama, ada sebagian yang mulai rusak. Ini perlu revitalisasi, kita perbarui, kita renovasi. Ada yang berat, ada yang ringan," kata Al Haris saat memberikan keterangan di GOR Kotabaru.
Di antara berbagai fasilitas yang ditinjau, GOR Kotabaru mendapat perhatian khusus dari Gubernur Al Haris.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan, Promo Minyak Goreng Hemat di Alfamart, Cek Jadwalnya!
BACA JUGA:Usai Alami Lendutan, Manajemen Bandara Sultan Thaha Jamin Kelayakan Landasan Pacu
Menurutnya, GOR ini perlu direnovasi secara menyeluruh dengan fokus pada penambahan kapasitas penonton dan perluasan lapangan.
"Khusus GOR, kita tahu di Provinsi Jambi ini bahwa banyak event yang tidak bisa kita akomodir karena untuk menampung penonton 5 ribu ke atas itu tidak banyak, hanya Balairung UNJA," ungkap Gubernur menjelaskan alasan perlunya renovasi besar-besaran.
Gubernur menekankan pentingnya memiliki fasilitas olahraga yang representatif dan multifungsi. "Jadi kita mesti punya gedung yang besar. GOR ini nanti bisa juga untuk bazar pameran," tambahnya.
Sebagai tindak lanjut dari peninjauan tersebut, Gubernur Al Haris telah menginstruksikan Dinas PUPR untuk segera menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi seluruh gedung olahraga di kompleks tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Jambi Sebut Dewas RSUD Raden Mattaher Tidak Bisa Kerja
BACA JUGA:Zodiak Ini Katanya Susah Move On, Bener Gak Sih?
Perhitungan ini akan mencakup biaya untuk perbaikan kerusakan ringan hingga berat pada masing-masing fasilitas.
Selain itu, akan dilakukan juga studi kelayakan untuk menentukan apakah renovasi total pada bangunan yang ada merupakan pilihan yang tepat, atau justru diperlukan pembangunan fasilitas baru di lokasi yang berbeda.
"Ini kita hitung apakah layak ini kita renovasi total atau justru kita cari lokasi yang baru," kata Al Haris mengakhiri keterangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: