SKK Migas PetroChina Gelar Workshop 'Fire dan Explosion Engineering Safety Processing

SKK Migas PetroChina Gelar Workshop 'Fire dan Explosion Engineering Safety Processing-ist-
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - SKK Migas dan PetroChina Jabung Ltd, menggelar Workshop “Fire & Explosion Engineering Safety Processing & Production Facility Batch II”, bertempat di lantai 3 Swiss Belhotel Jambi, pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap karyawan internal PetroChina, dan stakeholder terkait, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengenai hal-hal yang dapat memicu kebakaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Andi Gustawan, HSE super intendent PetroChina Jabung Ltd, saat diwawancarai disela kegiatan pada Sabtu, 18 Januari 2025.
“Safety itu menjadi hal yang utama, sehingga kita mencoba K3, dan sangat ditentukan oleh bagaimana kita memaintane prosesnya dari hulu sampai produksi akhir, sehingga kita mencoba develope dan identifikasi salah satunya dengan mengedukasi seluruh karyawan kita, beserta Pemerintah Daerah, supaya plan kita ini bisa terjaga, dan tidak berdampak pada masyarakat sekitar,”
Andi menyampaikan, Petrochina mengundang para peserta workshop dari karyawan internal, stakeholder, Damkartan, BPBD, dan SatPol PP, untuk dapat bersama-sama menambah ilmu, yang akan disampaikan oleh Adrianus Pangaribuan, yang merupakan seorang pakar engineering di bidang fire.
“Selama ini dalam penanganan kebakaran untuk mencari akar permasalahannya kadang tidak mencapai tujuan yang maksimal, karena kita tidak memahami akar permasalahannya, terutama dari sisi keteknikan atau engineering,” jelasnya.
Oleh karena itu, Andi menyampaikan bahwa , dalam kegiatan workshop tersebut, PetroChina berupaya untuk meningkatkan pemahaman para peserta, sehingga dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih advance, dengan penanggulangan kebakaran.
Selain itu, PetroChina telah bekerjasama dalam hal peralatan dengan pihak Damkartan, untuk membangun suatu persepsi yang sama, karena ini nanti sifatnya teknikal, sehingga pengembangan ilmu pengetahuan dari lead kebawah di lingkungan kerja.
“Bentuk kerjasama ini bertujuan untuk jangan sampai nanti pada saat kebakaran ada peralatan yang rusak atau tidak bisa digunakan, jadi sudah masuk dalam target operasional kita,” ujarnya.
“Peserta yang hadir dari pihak penanganan kebakaran dan bencana, dan peserta internal perusahaan juga kita batasi, yaitu teman-teman yang memang terkait dengan engineering,” lanjutnya.
Sementara itu, Adrianus Pangaribuan, pakar engineering di bidang fire, yang merupakan narasumber dalam kegiatan workshop tersebut, saat diwawancarai di sela kegiatan menyampaikan bahwa, kegiatan yang dilakukan oleh Petrochina ini merupakan salah satu langkah besar, karena dari sisi K3 dan dari sisi engineering.
“Selama ini mungkin teman-teman taunya api itu segitiga, tetapi kalau di industrial bisa sampai segienam, tergantung dengan di industri tersebut ada apa,” kata Adrianus.
Adrianus mengatakan bahwa dalam penjelasan materi akan disampaikan bagaimana proses masing-masing tersebut bisa menyebabkan kebakaran dan ledakan.
“Bahkan dari material yang kita sama sekali tidak tahu, misalnya debu, pada konsentrasi 48 sampai 63 gram per kubik, partikel size-nya dibawah 200 mikron, dia terurai di udara itu bahan peledak, terserah mau debu apa, tepung terigu, gula, tepung Paracetamol, vitamin C, asal konsentrasi debu tercapai, dia bahan peledak, tinggal menunggu pemicunya,” jelasnya.
Adrianus menyebutkan bahwa gambut memiliki karakteristik api yang berbeda, tergantung kedalaman gambut tersebut.
“Sebenarnya gambut itu kalau terbakar apinya tidak pernah muncul, walaupun dalam musim hujan dia akan tetap ada, cuma dalam bentuk bara, nah pada saat musim kering, dia bergerak keatas ketemu oksigen, baru dia terbakar, sehingga pemadaman harus diinjeksi ke dalam lapisan tanahnya itu sendiri,” jelasnya.
Adrianus menyebutkan bahwa banyak sistem yang harus diproteksi, untuk itu terlebih dahulu harus mengetahui akar permasalahannya.
“Jadi bermacam-macam cara yang bisa kita lakukan, untuk menghindari terjadinya masalah kebakaran, dan ledakan kedepannya, terutama masalah kebocoran yang berubah menjadi kabut, itu yang harus kita antisipasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: