Lakukan Kontribusi Sosial, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka berkunjung ke Pemukiman SAD
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Sarolangun, Jambi - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) mengunjungi Komunitas Suku Anak Dalam (SAD) Taman Nasional Bukit Duabelas, Minggu (9/1).
Kunjungan bertajuk silaturrahmi dan kontribusi sosial ini dipusatkan di Pendopo Kampung Terpadu Madani SAD Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
Kegiatan yang dihadiri Asisten 2 Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Wakil Rektor II Universitas Jambi, Kepala Balai TNBD, Direktur PT. Sari Aditya Loka, Kadis Sosial Kabupaten Sarolangun, Camat Saralongun, Pemerintah Desa Lubuk Jering, tim dosen dan mentor dari Universitas Jambi serta 110 mahasiswa PMM-DN dari berbagai kampus di Indonesia ini disambut antusias oleh sekitar 200 orang masyarakat Suku Anak Dalam, dari 5 kelompok/temenggung di sekitar TNBD, yakni Temenggung Nangkus, Bebayang, Nggrip, Bepayung dan Melayau Tua.
Koordinator Tim PMM DN Universitas Jambi (UNJA), Dr. Sahrial menyampaikan, pada tahun akademik 2021/2022, Unja menerima 286 mahasiswa untuk program PMM, hal yang sama Unja juga mengirimkan 286 mahasiswa ke luar Unja diberbagai kampus di Indonesia. Mengingat kondisi Covid-19 yang masih belum berakhir, maka pembelajaran dilaksanakan secara daring dan luring. Untuk kegiatan luring, hadir secara fisik sejumlah 110 mahasiswa, mengikuti pembelajaran dan praktikum secara langsung di kampus pinang masak Unja.
Lebih lanjut, Sahrial menyatakan, program PMM, menyasar 4 tujuan pokok yang dibutuhkan mahasiswa, yakni Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi dan Kontribusi Sosial. Silaturrahmi dan berdialog dengan komunitas SAD diharapkan dapat menjawab tujuan tersebut, terutama menggugah kesadaran bersama, dan menyadari pentingnya upaya-upaya mendorong perbaikan kualitas hidup SAD serta memberikan kontribusi sosial sebagai bentuk empati mahasiswa kepada mereka. "Kegiatan PMM ini merupakan bagian dari skema yang dikembangkan Kemendikbud Ristek dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," katanya.
Di depan mahasiswa PMM, Prajurit Satu Budi, perwakilan SAD yang berhasil menjadi anggota TNI, menyampaikan kondisi SAD saat ini dan berbagai tantangan yang dihadapi SAD menghadapi tekanan perkembangan zaman, terutama mengenai pendidikan, yang mesti selaras dengan adat dan budaya mereka. Sehingga di masa depan mereka bisa beradaptasi dan mampu sejajar dengan kehidupannya dengan masyarakat sekitar.
Selanjutnya Wakil Rektor II Unja, Ir. Yusrizal, M.Sc.,Ph.D di hadapan mahasiswa PMM, menyampaikan komitmen Unja turut mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk bagi SAD. Unja mendukung penuh dan memberi kesempatan kepada SAD untuk dapat mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Selain menerima mahasiswa, SAD melalui pendanaan sponsorship dari berbagai lembaga, Unja juga membuka jalur khusus penerimaan mahasiswa dari SAD dengan pemberian Beasiswa KIP K, yang dapat mengcover pembiayaan UKT/SPP, uang saku bulanan dan juga penginapan/asrama mahasiswa.
“Intinya, kami siap mengantarkan anak-anak SAD hingga menjadi sarjana," tutur Yusrizal.
Selain itu, Unja juga siap bersinergi dengan berbagai pihak yang konsen dan aware dengan persoalan SAD, seperti yang telah dilakukan dengan PT. Sari Aditya Loka (PT. SAL) melalui skema Matching Fund 2021 melalui berbagai kegiatan atau aktivitas pemberdayaan.
Senada dengan Unja, manajemen PT. SAL yang juga hadir dan menyapa mahasiswa PMM memaparkan berbagai program CSR yang dikembangkan perusahaan, terutama program pemberdayaan SAD, termasuk turut berperan serta dalam kegiatan Matching Fund yang dikembangkan Kemendikbud Ristek dengan Tema Pemberdayaan SAD di TNBD yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kegiatan Matching Fund ini merupakan tindak lanjut MoU antara PT SAL dengan Unja berdasarkan arahan Forum Kemitraan Pembangunan Sosial SAD
“PT SAL sangat mengapresiasi kegiatan matching fund sebagai salah satu bentuk kerjasama antara universitas dengan DUDI berkontribusi untuk pembangunan masyarakat, khususnya upaya percepatan pembangunan sosial SAD," ujar Slamet Riyadi, mewakili manajemen PT SAL.
Sementara itu Bupati Sarolangun, yang diwakili oleh Asisten 2 mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Unja yang telah memilih komunitas SAD di Sarolangun sebagai wilayah kunjungan sekaligus melaksanakan program PMM.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten 2 memaparkan berbagai program yang dilakukan untuk membantu komunitas SAD sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah mengambil peran, memberdayakan komunitas adat yang kehidupannya masih jauh tertinggal dibandingkan komunitas masyarakat lain.
Kegiatan ini, juga diisi dengan menyaksikan film dokumenter dan video dokumentasi kegiatan Matching Fund 2021, Kerjasama UNJA-PT. SAL. Film ini tidak saja menggambarkan situasi dan tantangan SAD saat ini, tetapi juga mengirimkan pesan kepada publik bahwa sesungguhnya mereka punya mimpi untuk berubah menjadi lebih baik. Dibutuhkan peran berbagai pihak untuk membantu dan memfasilitasi mereka yang sedang berjuang untuk setara, berdaya dan sejahtera.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian santunan kepada seluruh SAD yang hadir sebagai bagian dari program kontribusi sosial PMM dilanjutkan dengan kunjungan ke sekolah SAD, Sekolah Halom Putri Tijah, disana para mahasiswa dapat berinteraksi dan bercengkerama secara langsung dengan guru dan anak-anak SAD serta memberi bantuan alat tulis kepada kepada anak-anak SAD.(*/tav)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: