JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Perjuangan bangsa Palestina adalah perjuangan abadi sepanjang pemerintah Zionis Israel masih menunjukkan kecongkaannya melakukan aneksasi, genosida, menerapkan politik Apartheid serta tidak menghentikan penjajahannya terhadap Palestina.
Untuk menyelesaikan perseteruan antara Palestina dan Israel itu Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, ini membutuhkan langkah pasti dan konkret yang dilakukan secara terus menerus lewat kerja sama global.
“Menangani Israel-Palestina sama sekali tidak cukup melalui kutukan akan tetapi harus ada langkah-langkah pasti dan konkret yang dilakukan secara terus menerus oleh sebuah kerja sama global, a global friendship and alliance yang efektif sehingga Israel benar-benar tak berdaya dan menghentikan seluruh tindakan kotornya,” ujar Prof Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan Isu Israel-Palestina bukan isu lokal dan bukan juga konflik politik lokal.
BACA JUGA:Ungkap Kondisi Maia Estianty Sebelum Operasi, Begini Kata El Rumi
BACA JUGA:Tiket Formula E Dianggap Mahal, Begini Kata Wagub DKI Ahmad Riza Patria
Akan tetapi ini merupakan tragedi dan sejarah kelam politik dan kemanusiaan dan bahkan agama yang sangat menyayat yang dipertontonkan secara global.
Terkait pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), MUI setuju dengan sejumlah keputusan penting yang dihasilkan dalam pertemuan luar biasa OKI.
MUI memandang, bagi bangsa Indonesia dan harusnya juga bagi negara-negara anggota OKI lainnya, perjuangan untuk membela Palestina harus terus dilakukan dengan mewujudkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan rakyat Palestina.
Masih banyak dan besar hambatan yang dihadapi untuk terwujudnya Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka.
BACA JUGA:Politikus PKS Minta Kemenhub Tambah Bus Mudik Gratis, Terkait Tiket Bus AKAP Naik Hingga 80 Persen
BACA JUGA:KAI Prediksi Puncak Harus Mudik Lebaran Pada Sabtu H-2
Salah satunya pertentangan faksional Palestina Hammas-Fatah yang belum terselesaikan, lemahnya persatuan negara-negara Timur Tengah, dukungan kuat Amerika yang antara lain ditunjukkan melalui veto di sidang Dewan Keamanan PBB.
Ini hambatan-hambatan yang cukup serius yang harus menjadi perhatian internasional.
“Sehubungan dengan itu dukungan negara-negara OKI, misalnya, haruslah benar-benar konkret, efektif dan berdampak kuat bagi penghentian imperialisme Israel. Misalnya menghentikan kegiatan impor barang-barang produk Israel,” kata dia.