Harga Emas Naik, Cek di Sini Rinciannya

Rabu 04-05-2022,10:52 WIB
Editor : Gita Savana

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pada Selasa, 3 Mei 2022 harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD1.870,56 per ounce pada pukul 24.51 WIB.

Dilaporkan dari Reuters, emas menguat, mengikuti sedikit kemunduran terhadap rencana kenaikan imbal hasil obligasi Amerika (US Treasury) dan menyikapi pergerakan dolar AS.

Harga emas sempat menyentuh USD1.849,90 di awal sesi, yang merupakan level terendah sejak 16 Februari.

"Emas telah diperhitungkan dalam serangkaian langkah kebijakan yang cukup agresif bagi pertemuan The Fed."

BACA JUGA:Soal Duet Prabowo-Puan di 2024, Ini Penjelasan Pengamat Politik Universitas Paramadina 

BACA JUGA:Jangan PHP Dong! Soal Pengangkatan Nakes Honorer jadi PPPK, Ini Penjelasan Kemenkes

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,4 persen menjadi USD1.870,60 per ounce.

"Emas dalam beberapa pekan terakhir turun signifikan karena kurva imbal hasil meningkat. Hari ini sedikit penurunan dalam imbal hasil mendukung harga emas...Emas akan cukup terikat pada kisaran," kata Bart Melek, analis TD Securities.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun mundur dari level 3 persen, Selasa. Sementara itu, Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,3 persen, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan dua hari, Rabu, untuk mengendalikan lonjakan inflasi, sementara komentar Chairman Jerome Powell akan dicermati untuk sinyal lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga.

BACA JUGA:Patut Diapresiasi, Mahasiswi Indonesia ini Kalahkan 70 Peserta dari Berbagai Negara Lomba Tahfiz 

BACA JUGA:Pasukan Garuda Lalui Momen Lebaran Berbeda di Daerah Konflik Kongo, Ini Kisahnya

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi mengangkat  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Jika pertemuan FOMC lebih  hawkish,  emas bisa turun ke level yang diindikasikan oleh imbal hasil riil. Namun, pertemuan yang dovish  atau eskalasi dalam ketegangan geopolitik atau kekhawatiran inflasi, dapat mendorong emas kembali ke posisi USD1.900, tutur analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.

"Dolar yang lebih tinggi terhadap rupee India dan renminbi China, pembeli emas fisik terbesar di dunia dapat memicu periode yang menantang bagi emas, sampai pembeli beradaptasi dengan level yang lebih tinggi," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.(*)

Tags : #harga emas
Kategori :