“Pengalaman baik di Jambi, merujuk catatan KKI Warsi tahun 2021, tutupan di kawasan perhutanan sosial mengalami kenaikan. Melalui analisis citra sentinel, ditemukan ada kenaikan tutupan hutan seluas 14.390 ha di kawasan perhutanan sosial di Jambi. Perbaikan kawasan ini salah satunya disumbangkan oleh aktivitas pemanfaatan dan kelola oleh masyarakat melalui penerapan agroforest dalam kawasan perhutanan sosial,” ungkap Rudi Syaf.
Meskipun demikian, pemulihan kawasan hutan tidak serta merta mengandalkan aktivitas di perhutanan sosial saja. Diperlukan keterlibatan banyak pihak untuk penjagaan kawasan hutan dengan langkah pemulihan kembali, pencegahan kebakaran hutan, dan pemulihan di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
BACA JUGA:Kerennn, Ada Ratu Gentala Saat Karnaval KNLH Walhi
BACA JUGA:Aleix Espargaro Masih Tercepat di MotoGP Catalunya, Siapa Berikutnya
“Oleh karena itu, mari kembali ke hutan. Hutan menjadi satu-satunya yang dapat meminimalisir dampak dari pemanasan,” kata Rudi.
Dikatakannya pembangunan yang dilakukan jika bersentuhan dengan kawasan hutan pun sebaiknya tetap berorientasi pada lingkungan dan harus berkelanjutan. Jangan sampai akibat dari tidak seriusnya semua pihak dalam melihat isu hutan sebagai faktor kunci dalam pengendalian pemanasan global, malah akan berdampak pada kehidupan kita serta anak cucu kita kelak. Perubahan iklim merupakan ancaman utama bagi lingkungan hidup, dan hutan juga merupakan salah satu komponen di dalam lingkungan hidup. Dengan kita menjaga satu komponen itu, maka kita sudah menjaga lingkungan hidup itu sendiri dengan segala keanekaragaman hayati di dalamnya. “Selamat Hari Lingkungan Hidup,” tutup Rudi Syaf. (*)