Masyarakat Masih Belum Memiliki Edukasi Lebih Mendalam Tentang Rokok Elektrik

Minggu 12-06-2022,21:08 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Komunitas industri rokok elektrik APPNINDO menilai masyarakat perlu edukasi yang lebih mendalam mengenai rokok elektrik.

  Hal itu disampaikan Ketua Umum APPNINDO Roy Lefrans dalam webinar yang digelar oleh RELX Indonesia berjudul “Cigarette VS e-Cigarette''.   Menurutnya, masih banyak masyarakat yang juga tidak mengetahui perbedaan rokok elektrik dan konvensional.   Dikatakannya bahwa hal yang perlu ditingkatkan adalah kesadaran seluruh elemen masyarakat akan kategori Rokok Elektrik (RE) dan Hasil Pengolahan Tembakau lainnya.   "Termasuk memberikan advokasi perbedaan karakteristik dan profil risikonya," ujarnya.   BACA JUGA: Jenderal Dudung Raih Gelar Doktor, Dapat Predikat Cumlaude   BACA JUGA:BTN Raih Laba Bersih Rp 2,37 Triliun, Ikut Dongkrak Sektor Perumahan   Ditambahkan Roy bahwa perlu  regulasi yang penting dan berkesinambungan sehingga akses informasi lebih terbuka.   “Kenapa tidak mau membuka diri bahwa sudah ada pengganti rokok konvensional untuk masyarakat yang ingin beralih, bahkan berhenti merokok. Agar terjadi penggunaan rokok elektrik yang bertanggung jawab perlu dua regulasi yang penting dan berkesinambungan, yakni mampu mencegah pengguna di bawah 18 tahun, serta menjamin akses informasi akurat dan perlindungan bagi perokok dewasa,” Roy.   Pernyataan Roy didukung oleh Ketua KONVO Hokkop T I Situngkir,  sebagai perwakilan dari para konsumen rokok elektrik.   Menurutnya, informasi terkait vaping sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, termasuk informasi mengenai kualitas dari rokok elektrik itu sendiri.   Dalam webinar tersebut, Yudhistira Eka Saputra, General Manager RELX Indonesia, menjelaskan perbedaan dari rokok tembakau dengan rokok elektrik.   Pembakaran rokok tembakau membutuhkan suhu di atas 650 derajat celcius, dan pada saat pembakaran tercipta banyak bahan-bahan berbahaya yang selanjutnya bisa menimbulkan penyakit.  
Sedangkan rokok elektrik, memakai suhu di bawah 650. Untuk RELX hanya menggunakan 220 derajat yang dinilai suhu paling tepat untuk mendapatkan sensasi merokok yang masih bisa dinikmati oleh para konsumennya.
 
BACA JUGA:Baru Sembuh, Ade Armando Kritik Formula E Anies Baswedan
 
BACA JUGA:Alhamdulillah, Jenazah Eril Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
 
“Setiap ada terobosan baru, pasti berhubungan dengan kualitas. Memasuki tahun keempat, RELX international sudah melakukan ekspansi serta menjadi market leader di dunia di luar China dan US, hal ini dikarenakan RELX menjamin dan memastikan produk yang dikeluarkan sudah memiliki standar dan kualitas yang baik,” tambah Yudhi.
 
Kehadiran rokok elektrik untuk memenuhi harm reduction dalam penggunaan rokok tembakau, dan bukan ingin menyaingi rokok tembakau, karena rokok elektrik adalah produk alternatif bagi yang ingin beralih atau berhenti merokok.
 
Dalam hal ini, Yudhi dan Roy menghargai pengguna rokok tembakau yang masih belum mau beralih seperti dikutip dari jpnn.com.
 
“Bagi yang tertarik untuk menggunakan rokok elektrik dan ingin memilih produk yang baik, tepat dan berkualitas, pilihlah produk yang bercukai dan merek yang sudah jelas,” seru Roy.(viz)
Tags : #rokok konvensional #rokok elektrik #rokok #merokok #kesehatan
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini