JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID Menteri Keuangan Sri Mulyani membawa kabar baik terkait APBN Mei 2022.
Soal APBN Mei 2022, Sri Mulyani Punya Kabar Baik
Jumat 24-06-2022,11:22 WIB
Editor : Surya Elviza
Selain itu, dia memperkirakan defisit APBN hingga akhir tahun bisa ditekan lebih rendah dari target sebesar Rp 868 triliun atau 4,85 persen dari PDB.
Lebih lanjut, keseimbangan primer juga melanjutkan surplus sebesar Rp 298,9 triliun. Realisasi ini juga menunjukkan pembalikan dari tahun lalu yang defisit Rp 67,4 triliun.
BACA JUGA:Mobil Listrik dengan Teknologi Canggih, Morris Garage Mulan Hadir di Indonesia
BACA JUGA:Nikita Mirzani Resmi Jadi Tersangka, Netizen Kirim Karangan Bunga ke Kantor Polisi
"Total keseimbangan APBN hingga akhir Mei surplus dibandingkan Mei 2021 yang defisit Rp 219,2 triliun. Ini merupakan pembalikan yang luar biasa," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Juni 2022, Kamis 23 Juni 2022.
Kemudian, Sri Mulyani memerinci surplus pada APBN hingga bulan kelima tahun ini didorong oleh pendapatan negara yang tumbuh 47,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1.070,4 triliun.
Selanjutnya, penerimaan pajak tahun ini telah mencapai Rp 705,8 triliun atau 55,8 persen dari target, realisasi ini naik 53,6 persen dibandingkan tahun lalu.
"Kinerja pendapatan negara yang moncer tahun ini ditopang oleh harga komoditas yang tinggi serta berlanjutnya pemulihan ekonomi," ungkapnya.
Kendati demikian, saat pendapatan negara melanjutkan kinerja positifnya, belanja negara justru terkontraksi 0,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Ini merupakan pembalikan setelah bulan sebelumnya masih berhasil tumbuh tiga persen. Total belanja negara hingga akhir Mei sudah mencapai Rp 938,2 triliun atau 34,6 persen dari target," kata Sri Mulyani.
Adapun penurunan pada belanja negara, di antaranya berasal dari transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar 4,6 persen menjadi Rp 284,3 triliun seperti dikutip dari jpnn.com.
"Kinerja APBN masih berhasil mencetak surplus, realisasi pembiayaan anggaran bisa ditekan hingga turun 73,2 persen dibandingkan tahun lalu," tegas Menkeu Sri Mulyani. (viz)
Kategori :