Setelah itu Nabi Ibrahim berangkat dan diikuti oleh Hajar seraya berkata, “Wahai Ibrahim, kemana engkau hendak pergi, apakah engkau akan meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun?”
BACA JUGA:Urgensi Ranperda Pengakuan MHA
Pertanyaan itu diucapkan berkali-kali, namun Nabi Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata kepadanya: “Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan ini?”
“Ya.” Jawab Nabi Ibrahim “Kalau begitu kami tidak disia-siakan.” Dan setelah itu Hajar pun kembali.
Ibrahim pun berangkat ketika jauh sampai di Tsamiyah, beliau pun menghadapkan wajahnya ke Baitullah dan berdoa.
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki-tanaman di dekat (Baitullah) yang kamu miliki, ya Tuhan kami agar mereka segera melakukannya, maka jadikanlah hati mereka kepada mereka. dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim [14] : 37)
BACA JUGA:Rupiah Semakin Melemah, Bisa Memicu Kenaikan Biaya Impor
BACA JUGA:Resmi Meluncur, Ini Yang baru Dari Sigra Facelift 2022
Dan Hajar pun menyusui Ismail dan minum dari air yang tersedia. Sehingga ketika udara yang ada dalam bejana sudah habis, maka ia dan puteranya pun merasa haus.
Lalu Hajar melihat puteranya merengek-rengek. Kemudian ia pergi dan tidak tega melihat anaknya tersebut.
Maka ia mendapatkan Shafa merupakan bukit yang terdekat dengannya. Lalu ia berdiri di atas bukit itu dan menghadap lembah sembari melihat-lihat adakah orang di sana, tetapi ia tidak mendapatkan seorang pun di sana.
Setelah itu kembali dari Shafa dengan susah payah sehingga sampai di lembah. Lalu ia mendatangi bukit Marwah lalu berdiri disana sambil melihat-lihat adakah orang disana. Namun ia tidak mendapatkan seorang pun disana.
BACA JUGA:Unggah Data di Sipol, KPU RI Minta Parpol Tepat Waktu, Yuk Catat Jadwalnya
Ia melakukan itu – berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah – sebanyak tujuh kali. Setelah mendekati Marwah ia mendengar sebuah suara.
Ia pun berkata, “Diam!” Maksudnya untuk dirinya sendiri. Kemudian ia berusaha keras mendengar lagi hingga ia pun.