JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus tewasnya Keyla Septa Saputri Ayu atau Kekey (4), yang ditemukan dalam Instalasa Pengolahan Air Limbah (IPAL) memang menyedot perhatian masyarakat Provins Jambi.
Hal ini, membuat Nasroel Yasir pengamat Jambi juga angkat bicara.
"Saya meminta agar pihak kepolisian jangan menutup-nutupi kasus ini ke publik," kata Nasroel, pada Kamis 28 Juli 2022.
Nasroel juga meminta agar penanganan kasus ini ditangani secara transparan.
BACA JUGA:Polda Jambi Turun Tangan, Penyidik Cek TKP dan Ambil Keterangan Keluarga Kekey
BACA JUGA:Surat Rekomendasi dari Kemendagri Sudah Keluar, Kapan Pelantikan Pejabat Eselon II di Muaro Jambi?
Hari ini, Kamis 28 Juli 2022 Tim Penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi bersama Tim PPA Provinsi Jambi melakukan pengecekan ke TKP tewasnya Kekey.
Selain itu, Tim Penyidik saat ini juga tengah meminta keterangan dari Efendi, kakek korban.
Diberitakan sebelumnya, Hasil autopsi terhadap Keyla Septa Saputri Ayu atau Kekey (4), telah dilaksanakan di Rumah Sakit Abdul Manap.
Sejumlah hasil pemeriksaan pun mengarah ke dugaan kekerasan fisik dan seksual. Leher Kekey diketahui patah.
BACA JUGA:Honorer Perlu Tahu, Ini Jawaban Panselnas Terkait Jadwal Pendaftaran PPPK 2022
BACA JUGA:Riwayat Panggilan di Lokasi Penembakan Brigadir J Terbongkar, Ada Kejanggalan?
Selain itu, ada juga luka di bagian kepala depan dan belakang. Kemudian memar pada bagian bawah mata sebelah kanan.
Dokter forensik, Erni Handayani Situmorang, mengatakan bahwa menurutnya luka yang paling fatal adalah patah tulang leher.
“Paling berat adalah patah tulang tengkorak bagian belakang. Di leher,” kata dia, seperti dikutip dari jambi28.tv.
Ditanya apakah ada kekerasan seksual, Erni mengatakan ada. Dia juga mengatakan, dari hasil autopsi, diketahui bahwa saat ditemukan, Kekey diperkirakan sudah meninggal dunia selama 2 hari.
BACA JUGA:Rupiah Kembali Loyo Turun ke Level Rp 15.010, Ini Faktor Penyebabnya
BACA JUGA:Ini Kata Airlangga Pertemuan Ketua Liga Parlementer Jepang-Indonesia
Sebelumnya, pihak keluarga sudah curiga dengan kematian bocah lugu ini, yang ditemukan di dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), di kawasan Rawasari, Kota Jambi pada Senin, 25 Juli 2022.
Efendi, kakek korban sehari sebelum Kekey ditemukan tewas, sempat menerima SMS pengancaman dari seseorang yang tidak dikenal.
"Benar, saya sendiri yang dapat SMS itu, isinya dia bilang minta cabut laporan kami ke polisi soal hilangnya Kekey," katanya saat diwawancarai pada Selasa, 26 Juli 2022.
"Kalau tidak kami turuti, dia mengancam bahwa kami tidak akan bisa bertemu Kekey lagi," tambahnya.
BACA JUGA:Breaking News! Pria Paruh Baya di Serdang Jaya Ditemukan Tak Bernyawa
BACA JUGA:Hadiri Wisuda UNJA ke-99, Ini Pesan Gubernur Jambi Al Haris
Untuk pengancaman tersebut, Efendi telah melaporkannya ke pihak kepolisian.
Sampris, salah satu keluarga korban juga mengungkap kejaggalan atas tewasnya Kekey tersebut.
"Kalau anak kecil tidak bisa mengangkat tutup (IPAL) itu, kita saja orang dewasa tidak kuat mengangkatnya sendirian," kata Sampris.
Kata Sampris, selama ini tutup IPAL tersebut tertutup dan mengarah kepada adanya dugaan pembunuhan.
BACA JUGA:Kemenkeu Sebut Inflasi 2022 Diprediksi Capai 4,5 Persen
BACA JUGA:Ini 3 Fakta dan Temuan Baru Sebelum Hingga Kematian Brigadir J Versi Komnas HAM
Kekey merupakan seorang balita yang berusia 4 tahun dengan ciri-ciri rambut pendek seleher, ada tahi lalat di pipi kiri, gigi bagian atas sebelah kiri rompeng, terakhir kali terlihat memakai baju garis oren coklat dan putih kelana trening panjang warna hijau lis kuning.
Sebelum dinyatakan menghilang, Kekey masih terlihat bermain-main di sekitar rumah bersama dengan seorang temannya.
Menurut kesaksian warga sekitar, Aini (32) mengatakan bahwa pada pukul 10.00 Kekey masih terlihat bermain lumpur bersama dengan temannya. Kemudian ia pun menyuruh Kekey pulang ke rumah, karena sudah menjelang makan siang.
"Sebelum kejadian itu saya masih melihat Kekey main lumpur, karena bajunya kotor, saya suruh mereka pulang ke rumah," ujarnya.
BACA JUGA:Tuan Rumah Rakon TP-PKK se-Provinsi Jambi, TP-PKK Sungai Penuh Promosikan Produk Unggulan
BACA JUGA:Nathalie Holscher Soal Putri Delina : Enggak Ada Komunikasi Lagi
Beberapa saat kemudian, terlihat ibu Kekey sedang sibuk mencari dan memanggil anaknya, "Dak lama setelahnya, nampak mamaknya nyari," tambah Aini.
Setelah kejadian tersebut, semua masyarakat beserta keluarga Kekey mencari di sekitar Kuburan Cina yang tak jauh dari rumahnya.
Salah satu tetangga, Amina (22) mengatakan bahwa di tempat terakhir kali Kekey bermain, masih terlihat sepasang sendal yang ia kenakan.
"Sendalnya juga masih terlihat di tempat mainnya itu," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa untuk mencari Kekey, tetangga sekitarnya juga membuat informasi yang dibagikan di berbagai media sosial. Jenazah bocah malang tersebut kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit untuk proses lebih lanjut. (dra)