"Benar, kami dari Polrairud Polres Tanjab Timur saat ini tengah menangani laporan terkait kasus perompakan yang terjadi di wilayah perairan kita dengan korbannya nelayan dari Kecamatan Nipahpanjang," ujarnya.
BACA JUGA:Andmesh Kamelang Dikejar Iriana Jokowi, Mengaku Sempat Takut Ditembak
BACA JUGA:Ini Tips Memilih Oli Mesin Khusus Untuk Mobil Berusia di Atas 5 Tahun
Dirinya menerangkan, setelah mendapat laporan dari korban perompakan ini, pihak Polairud Polres Tanjab Timur langsung bergerak cepat dengan cara melakukan interogasi dan analisa.
"Hari ini, Kamis 25 Agustus 2022 para korban telah mendatangi Polairud Polres Tanjab Timur untuk membuat laporan resmi terkait kejadian perompakan yang mereka alami," terangnya.
Saat ditanyakan terkait titik koordinat terjadinya aksi perompakan tersebut, AKP Ahmad memaparkan jika untuk sementara diduga lokasinya berada di wilayah perairan Lambur Luar, Kecamatan Muarasabak Timur.
"Kita belum bisa menentukan pasti titik koordinat kejadian itu. Sebab, untuk menentukan titik pastinya kejadian itu kita harus menurunkan tim ahli," paparnya .
BACA JUGA:Honda Sinsen Jambi Terus Galakkan Kampanye dan Edukasi Safety Riding
BACA JUGA:Ini Tips Menghemat Kuota Internet Saat Menggunakan WhatsApp
Pada saat kejadian, para korban yang ada di pompong nelayan tersebut tidak dapat berbuat banyak. Karena, selain kalah jumlah dengan para perompak, nelayan tersebut juga berada dibawah ancaman senjata tajam milik para perompak.
"Dari keterangan para korban, pada saat kejadian nelayan-nelayan itu sedang beristirahat di pompongnya yang ada di tengah laut. Tiba-tiba mereka didatangi oleh romobongan perompak yang mengendarai dua pompong dan langsung mengancam senjata tajam ke arah para korban yang sedang beristirahat saat itu," ungkap AKP Ahmad.
Ia juga menjelaskan, saat ini petugas dari Polairud Polres Tanjab Timur telah mengambil langkah cepat yaitu bekerjasama dengan ketua-ketua nelayan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur, untuk memberikan himbauan agar mereka saat beraktifitas di laut untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi antar sesama nelayan.
Tujuannya, jika terdapat salah satu nelayan yang mengalami musibah apapun itu bentuknya saat berada di laut, informasinya bisa cepat menyebar dan bisa cepat ditangani oleh pihak terkait.
BACA JUGA:Hadirkan Digital Entertainment untuk Jurnalis dan Pelanggan Sumatera, Telkomsel Gelar Celeb on Cam
BACA JUGA:Faperta UNJA Gelar Seminar Nasional 'Smart Technology For Sustainable Agripreneur'
"Ini juga untuk meminimalisir jika terjadi aksi perompakan kembali di laut dan juga untuk mengatasi jika ada nelayan yang mengalami musibah buruk di laut," jelasnya.