JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kabar terbaru bagi Anda yang pengguna kendaraan khususnya roda empat. Mulai hari ini, Jumat 26 Agustus 2022 ada 3 jenis BBM yang mengalami kenaikan.
Meskipun sempat mengungkapkan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, namun ternyata Pemerintah menaikkan 3 jenis BBM ini.
Kenaikan harga BBM ini adalah yang tidak mendapatkan subsidi. Adapun 3 jenis BBM yang mengalami kenaikan antara lain Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Dari 3 jenis BBM yang mengalami kenaikan, Dexlite menjadi BBM dengan kenaikan tertinggi yang mencapai Rp 2.800.
BACA JUGA:Oknum Brimob Bentak Wartawan saat Sidang Etik Ferdy Sambo, Mabes Polri Sampaikan Permohonan Maaf
BACA JUGA:Waspada Penipuan Lowongan Pekerjaan di Media Sosial, Kenali Ciri cirinya
Sedangkan untuk Pertamina Dex mengalami kenaikan sebesar Rp 2.400 dan Pertamax Turbo naik sebesar Rp 1.700.
Sedangkan untuk BBM subsidi, pihak pemerintah masih melakukan pengkajian terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yaitu Pertalite dan Solar.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga sempat mengungkapkan besaran kenaikan harga Pertalite dan Solar bersubsidi jika mengikuti harga keekonomian.
Menurutnya, harga solar yang ditetapkan saat ini ialah Rp 5.150 per liter, sementara jika mengikuti keekonomian maka harga solar sebenarnya Rp 13.950 per liter.
BACA JUGA:Oknum Guru SMAN 2 Kota Jambi Aniaya Siswa, Ini Penjelasan Kepala Sekolah
BACA JUGA:3 Tahun Beraksi, Aktivitas Gudang Minyak Ilegal Pandu dari Pantauan, Ini Penjelasan Kapolresta Jambi
"Padahal kalau harganya menggunakan ICP USD 100 dengan nilai tukar Rp 14.450 harga keekonomian Solar harusnya di Rp 13.950. Jadi bedanya antara harga sebenarnya di luar harga berlaku ialah Rp 8.300 per liter," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis 25 Agustus 2022.
Kemudian, untuk BBM jenis pertalite Sri Mulyani mengungkapkan jika mengikuti harga keekonomian seharusnya harganya Rp 14.450 per liter.
Dilansir dari rakyatcirebon.disway.id, selain itu, tambahan anggaran dibutuhkan bila pemerintah tidak mengambil langkah apapun dalam menahan konsumsi BBM subsidi.
"Jika kenaikan harga BBM subsidi tidak dilakukan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun,"ungkapnya.
BACA JUGA:Merasa Heran Dengan Kasus Ferdy Sambo, Ustad Abdul Somad : Episode Kehidupan Jadi Tontonan
BACA JUGA:Wow, Segini Omset Gudang Minyak Ilegal di Jambi Milik Pandu Selama 3 Tahun
Selanjutnya, dikutip dari laman resmi MyPertamina.id berikut daftar harga BBM Pertamina 26 Agustus 2022:
- Pertamax Turbo naik menjadi Rp 17.900 per liter dari sebelumnya Rp 16.200 per liter.
- Dexlite naik menjadi Rp 17.800 per liter dari sebelumnya Rp 15 ribu per liter.
- Pertamina Dex menjadi Rp 18.900 per liter dari sebelumnya Rp 16.500 per liter.
- Pertamax tetap Rp 12.500 per liter.
- Pertalite tetap Rp 7.650 per liter.
BACA JUGA:Polisi Jaga Ketat Lokasi Bentrok Turnamen Sepak Bola di Tebo
BACA JUGA:Sebut Subsidi Banyak Dinikmati Orang Kaya, Sri Mulyani : Kuota BBM Pertalite Habis September
Selain itu Sri Mulyani menyebut stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite akan habis pada September 2022.
Saat ini menurut Sri Mulyani, subsidi energi 2022 lebih banyak dinikmati oleh kalangan mampu atau orang kaya saja.
Sedangkan subsidi yang harusnya diperuntukkan kepada masyarakat miskin tidak banyak menikmatinya.
Menurutnya, masyarakat miskin hanya menikmati porsi yang sangat kecil dari subsidi ratusan triliun tersebut.
BACA JUGA:Selain Mendagri, Jaksa Agung dan Ketua Mahkamah Agung Juga Bakal Terima Gelar Adat di Jambi
BACA JUGA:Dipanggil Pelatih Shin Tae Yong, 36 Pemain Segara Ikuti TC Persiapan Kualifikasi AFC U-20
Padahal, kata Sri Mulyani, subsidi yang digelontorkan senilai Rp 502 triliun sehingga jika subsidi ditambah lagi sama artinya dengan mensubsidi orang kaya.
Jadi, memang kalau subsidi diberikan melalui barang dan barangnya dikonsumsi orang mampu ya kita mensubsidi orang mampu, meski memang ada juga orang tidak mampu yang merasakan tetapi porsinya kecil. Ini yang perlu dipikirkan," tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani memerinci dari subsidi Solar senilai Rp 143 triliun, sebanyak 89 persen atau Rp 127 triliun dinikmati oleh dunia usaha dan 40 persen orang terkaya di Indonesia.
Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan dari total volume subsidi Solar sebesar 15,1 juta kiloliter, kelompok miskin hanya menikmati kurang dari satu juta kiloliter.
BACA JUGA:Waspada Penipuan Lowongan Pekerjaan di Media Sosial, Kenali Ciri cirinya
BACA JUGA:Berjaya Kembali, Harga Emas Mengalami Kenaikan Selama Tiga Hari
Kondisi yang sama juga tercermin dari subsidi Pertalite senilai Rp 93 triliun, Sri Mulyani mengungkapkan sebanyak 86 persen atau Rp 80 triliun dinikmati 30 persen rumah tangga terkaya di tanah air.
Selanjutnya, kata Sri Mulyani, dilihat dari volume subsidi Pertalite sebesar 23 juta kiloliter, sebanyak 15,8 juta kiloliter subsidi BBM itu dinikmati orang kaya, sedangkan hanya 3,9 juta kiloliter subsidi Pertalite yang dinikmati golongan 40 persen masyarakat terbawah. (Reza Permana/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul Harga 3 Jenis BBM Mulai Naik Paling Tinggi Hingga Rp 2800