JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID–Turki tetap jalin kerjasama dengan Rusia dan sakan tak peduli dengan sanksi Amerika.
The Turkish Industry and Business Association mengatakan bahwa mereka menerima surat dari Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo yang memberikan peringatan bahwa perusahaan-perusahaan Turki mempertaruhkan konsekuensi jika mereka melakukan bisnis dengan Rusia atau institusi Rusia.
Ini karena negara tersebut sedang diberikan sanksi oleh Amerika.
Namun Turki tetap jalin kerjasama dengan Rusia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Turki yang mengatakan tidak perlu khawatir sanksi AS terhadap perusahaan yang berurusan serta melakukan kerjasama bisnis dengan Rusia.
BACA JUGA:Hukuman Putri Candrawathi Berpotensi Ditangguhkan Karena Ada Anak Bayi, Kamaruddin Tegaskan Ini
BACA JUGA:Ini Penyebab Masril yang Unggah Konten Ferdy Sambo Dibebaskan
Turki telah mengatakan, untuk tidak akan membiarkan sanksi internasional dilanggar.
Menteri Keuangan Nureddin Nebati mengatakan dalam serangkaian tweet pada hari Jumat 26 Agustus, bahwa Turki bertekad untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan tetangganya dalam kerangka kerja yang tidak dikenakan sanksi.
“Tidak ada artinya jika surat yang disampaikan kepada kelompok bisnis Turki dan mengancam akan memberikan sanksi di kalangan bisnis kita,” kata Nebati.
“Turki adalah salah satu pusat kekuatan politik dan ekonomi terpenting di dunia. Dunia bisnis kita harus menjalin hubungan bisnis dengan negara-negara lainya,” katanya.
BACA JUGA:Wacana Akuisisi BTN, BNI Sebut Belum Ada Arahan Pemegang Saham
BACA JUGA:Awas! Radiasi HP Bisa Picu Kanker, Atasi dengan 5 Cara Berikut Ini
Turki yang merupakan Anggota NATO berusaha untuk mengimbangi hubungan kerjasama antara Rusia dan Ukraina.
Turki sendiri telah melontarkan kritiknya terhadap incvasi Rusia dan mengirimkan bantuan drone pada Ukraina.
Meskipun demikian Turki telah menentukan sikapnya dengan menentang sanksi Negara Barat dan melanjutkan perdagangan, pariwisata dan investasi dengan Rusia.
Awal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Rusia.
BACA JUGA:Bola Api
Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin berjanji akan lebih mengembangkan hubungan bilateral.
Putin mencatat pada saat itu bahwa perdagangan Rusia Turki berlipat ganda dalam lima bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan yang mencerminkan bagai mana Rusia begitu lebih fokus mengembangkan hubungan kerjasama dengan Ankara di tengah sanksi Barat yang semakin tidak jelas.
Menghadapi krisis ekonomi, Turki mengandalkan Rusia untuk perdagangan dan pariwisata.
BACA JUGA:Tragis! 3 Orang Digilas Truk di Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi, 1 Tewas di Tempat
Gas Rusia memasok sebanyak 45 persen kebutuhan energi Turki, dan badan atom Rusia sedang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki.
Nebati mengatakan keyakinannya bahwa Turki dapat menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia dan hubungan internasionalnya.
“Kami bertekad untuk mengembangkan hubungan komersial dan ekonomi kami dengan tetangga kami di berbagai sektor, terutama di bidang pariwisata, dalam kerangka kerja yang tidak dikenakan sanksi,” tweetnya.
Kepala kelompok eksportir logam mengatakan bulan ini bahwa permintaan Rusia untuk produk Turki telah meningkat, dan perusahaan Turki telah menerima pertanyaan dari para pebisnis Eropa tentang memasok Rusia melalui Turki. (Reza Permana/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul Tak Peduli Sanksi Amerika Turki Tetap Jalin Kerjasama Dengan Rusia