Ini Kronologi Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah yang Tewaskan Aipda A Karnain

Senin 05-09-2022,16:33 WIB
Editor : Gita Savana

Korban yang dikenal ceplas-ceplos menjadi sasaran timah panah oknum Provos yang kalap lantaran pernah mengucapkan kata yang dirasa menyinggung.

BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi Warga Jambi, Pemprov akan Adakan Job Fair Targetkan 5 Ribu Pekerja

BACA JUGA:MotoGP San Marino: Franceso Bagnaia Raih Kemenangan Keempat Berturut-Turut

Aipda RH diduga sakit hati setelah mendapatkan informasi warga dan rekan-rekannya, jika dirinya disebut korban tidak baik dalam bertugas hingga dimutasi ke provos.

Informasinya, pelaku dan korban sama-sama bertugas di Polsek Waypengubuan, Kabupaten Lampung Tengah.

Sementara, salah satu warga Way Pengubuan, Sutik, mengaku tidak menyangka dengan peristiwa polisi tembak polisi ini.

“Gua nggak nyangka aja. Pelaku diketahui pendiam. Sedangkan korban biasa ceplas-ceplos. Nggak tahu pasti penyebabnya,” ucapnya seperti dilansir dari Radar Lampung. 

BACA JUGA:MotoGP San Marino: Franceso Bagnaia Raih Kemenangan Keempat Berturut-Turut

BACA JUGA:Bamsoet Beri Fasilitas Komunitas Otomotif dengan IMI Lounge Jakarta

Sedangkan anggota DPRD Lampung Tengah Toni Sastra Wijaya berharap Polres Lamteng dan Polda Lampung menuntaskan kasus ini.

“Kasus ini harus dituntaskan. Jangan sampai informasi yang berkembang simpang siur,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Lampung Kombespol Zahwani Pandra Arsyad didampingi Kapolres Lamteng AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Kabag Ops. Kompol H.D. Pandiangan, Kasi Propam Iptu Eko Hery Susanto, dan Kanit Resum  Ipda Pande Putu Yoga menggelar konferensi pers terkait kasus polisi tembak polisi.

Pandra mengatakan bahwa berdasarkan keterangan tersangka Aipda RH, korban Aipda Ahmad Karnain sering menggunjing serta menjelek-jelekkan dirinya dan keluarganya sehingga mengakibatkan tersangka emosi.

BACA JUGA:Honda Thailand Talent Cup 2022: Pembalap Muda Indonesia Raih Podium Tertinggi

BACA JUGA:Kasi Perencanaan Korem 042/Gapu Pimpin Rapat Tim Pokja Zona Integritas

"Tersangka melihat sendiri di grup WA bahwa korban mengatakan istrinya belum membayar arisan online," jelasnya dikutip dari radarlampung.co.id (Disway National Network), Senin 5 September 2022. 

Kategori :