JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kawasan kumuh ternyata masih ditemui di Kota Jambi. Padahal, menurut pihak kelurahan sudah ada upaya penanggulangan bantuan kepada warga di kawasan kumuh.
Bantuan untuk warga di kawasan kumuh itu berupa septictank. Hanya saja, dikatakan Lurah Beringin, Yunita Wijayanti, tak semua rumah dapat dilakukan penyaluran bantuan itu.
Ini seperti kawasan kumuh di RT 17, Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar, Kota Jambi.
Kata dia, ini dikarenakan sebagian masyarakat yang tinggal di sana, hanya mengontrak. Selain itu, rumah kontrakan itu pun tidak memiliki cukup lahan.
BACA JUGA:KPAI Ambil Sikap Tegas, Dalami Misteri Tewasnya Santri di Ponpes Gontor
BACA JUGA:Ketum IMI Bamsoet Dorong Penyelenggaraan Kejurnas Otomotif di Jambi
"Dan kurangnya luas tanah yang ingin digunakan untuk dibangunnya Septic Tank," katanya.
Diakui Yunita sudah ada sejumlah rumah warga yang dipasang septic tank ini, namun memang tidak semuanya.
"Padahal pembuatan WC dengan septic tank ini, agar nantinya masyarakat dapat menjaga kebersihan dan kesehatan," katanya.
Yunita menyebut, sejauh ini memang RT 17 yangnmasih terlihat kumuh. Itu pun, diakui dia hanya karena karena bentuk wilayah RT tersebut dekat dengan Sungai Batang Hari, sehingga terlihat kumuh.
BACA JUGA:Ini Provinsi di Indonesia dengan Tingkat Bunuh Diri Terbanyak, Bagaimana dengan Jambi?
BACA JUGA:Nikmati Program Slebew, Promo Motor September Lebih Wew....
"Untuk wilayah kumuh itu ada di RT 17, tapi sebenarnya itu memang bentuk wilayahnya seperti itu, apalagi dekat dengan Sungai Batang Hari sehingga terlihat kumuh," ujarnya.
Sementara, Sumiati, warga RT 17, mengatakan bahwa memang ada beberapa tempat yang terdapat sampah menumpuk.
Tumpukan sampah itu membuat banjir, yang mengakibatkan sampah berserakan dan serta menjadikan daerah tersebut terlihat kumuh.
"Daerah di sini itu sering banjir, tapi dibeberapa tempat saja dan juga mungkin karena masyarakat sering membuang sampah sembarang jadi mengakibatkan banjir, makanya daerah ini terlihat kumuh," ujarnya. *