Setelah bunyi letusan tembakan, Sambo keluar dari rumah. Selanjutnya, dia mendengar Sambo berbicara kepada ajudannya yang bernama Adzan Romer untuk menelepon ambulans.
BACA JUGA:Khusnul Bomiyah
BACA JUGA:Begini Cara Wanita di Kuala Tungkal Aborsi Cucunya Sendiri
“Ya setelah itu beliau sampaikan kepada Om Romer sependengaran saya telepon ambulans secepatnya,” jelasnya.
Ia lantas membersihkan sejumlah titik di rumah dinas Sambo tersebut pascainsiden penembakan terhadap Brigadir J.
“Di depan kamar mandi, bawah tangga itu, sama ruang tengah,” ungkapnya.
Setelah membersihkan bercak darah, dia mengaku merapikan kamar Putri Candrawathi yang disebutnya berantakan.
BACA JUGA:Nah, Tersangka Aborsi di Tanjab Barat Tak Ditahan, Ini Alasan Polisi
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ambyar, Sinya The Fed Bikin Investor Ketar Ketir
Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) membacakan keterangan Kodir dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Nah, dalam BAP disebutkan bahwa Kodir membersihkan darah yang ada di lantai menggunakan serokan berkaret sedangkan bercak darah yang ada di tembok menggunakan kain.
Sedangkan petugas keamanan kompleks Polri Duren Tiga Marzuki sempat mengira suara letusan tembakan yang terdengar sekitar pukul 17.00 WIB pada tanggal 8 Juli tersebut adalah suara petasan.
“Saya pikir suara petasan, saya lihat ke depan sepi, ya, sudah gitu saja. Sekitar setengah enam (17.30 WIB) saya melihat banyak polisi masuk. Habis itu sebagian ada yang masuk, ada yang keluar,” ujarnya.
BACA JUGA:Nah, Tersangka Aborsi di Tanjab Barat Tak Ditahan, Ini Alasan Polisi
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ambyar, Sinya The Fed Bikin Investor Ketar Ketir
Adapun Leonardo Sambo, kakak kandung Ferdy Sambo, yang juga hadir dalam persidangan.