Ismail Bolong dalam video itu menegaskan apa yang dia katakan tidaklah benar.
Selain itu ia menyebut bahwa Kabareskrim juga tidak pernah mengirimkan uang kepada Brigjen Hendra.
Video testimoni itu akhirnya ia buat karena terpaksa setelah mendapay ancaman dari Brigjen Hendra sehingga memberikan testimoni soal Kabareskrim telah menerima setoran uang darinya.
BACA JUGA:Viral KDRT di Pinggir Jalan, Suami Tonjok Istri di Depan Anak
BACA JUGA:Berkat Sumur Bor TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi, Warga Tak Jauh Lagi Ambil Air
"Untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra," ucap Ismail Bolong.
"Pada saat itu saya berkomunikasi melalui HP anggota Paminal dengan mengancam akan dibawa ke Jakarta kalau nggak melakukan testimoni," tambahnya.
Pada saat itu Ismail mengaku diminta Brigjen Hendra datang ke sebuah hotel yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kemudian disitu ia telah dibeirkan kertas berisi testimoni terkait Kabareskrim Polri, lalu ucapannya direkam dengan ponsel.
BACA JUGA:Polisi Tetapkan Direktur dan Penanggung Jawab Konser Berdendang Bergoyang Tersangka
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Taurus, Sebuah ide baru sedang berkembang di dalam diri Anda
"Jadi saya mengklarifikasi. Saya nggak pernah memberikan uang kepada Kabareskrim apalagi pernah saya ketemu Kabareskrim," pungkas Ismail.
Brigjen Hendra Kurniawan dikatakan oleh Ismail Bolong sempat menelponnya sebanyak tiga kali.
Dari panggilan telepong itu, Ismail Bolong disuruh Brigjen Hendra untuk membacakan tulisan testimoni yang telah disediakan.
"Saya ditelepon oleh pak Hendra tiga kali melalui HP salah satu HP Paminal Mabes. 'Kamu harus bikin testimoni' katanya," tandas Ismail Bolong.
BACA JUGA:Tanpa Obat-obatan, Ini Cara Atasi Nyeri Haid