Untuk diketahui, Shio merupakan astrologi yang ada di masyarakat Tionghoa. Keberadaan shio ini sudah menjadi legenda hidup.
Dalam shio ini, ada 12 hewan yang memiliki perbedaan masing-masing. Tiap hewan punya nomor urut masing-masing dalam shio. Tak pernah berubah.
Shio ini sendiri biasanya digunakan untuk melihat kepribadian seseorang. Atau sebaliknya, bagaimana orang melihat kepribadian kita.
Shio tak hanya digunakan oleh masyarakat Tionghoa. Hampir sama seperti astrologi barat yaitu zodiak, shio juga kerap digunakan masyarakat.
BACA JUGA:Resmi! Kuota Haji Indonesia 2023 Bertambah jadi 221 Ribu, Ini Aturan Terbarunya
Dari berbagai sumber yang diperoleh, shio ini sudah ada sejak 2.000 tahun lalu. Di tengah masyarakat Tionghoa, hidup cerita legenda asal mula hingga munculnya 12 hewan shio ini.
Legenda 12 Hewan Shio
Alkisah, zaman dahulu kala sebelum ada 12 hewan shio, Kaisar Giok atau Kaisar Langit ingin memiliki hewan sebagai pengawalnya.
Untuk memilih siapa saja 12 hewan yang pantas tersebut, Kaisar Langit pun membuat sayembara. Dia lalu mengirim utusan ke bumi, untuk menyebarkan sayembara tersebut.
Isi sayembara itu adalah, siapa saja hewan yang bisa mencapai Gerbang Surgawi, akan diangkat sebagai pengawal Kaisar Langit.
BACA JUGA:Hindari 5 Makanan Ini, Pemicu Hipertensi seperti Dialami Presenter Indra Bekti
BACA JUGA:Kondisi Sekda Tanjab Barat Berangsur Pulih, Usai Kecelakaan di Betung, Provinsi Sumatera Selatan
Makin cepat bisa mencapai Gerbang Surgawi, maka pangkatnya pun akan makin tinggi. Sayembara ini dengan segera langsung tersebar luas di antara hewan-hewan.
Di antara hewan tersebut ada tikus. Pagi-pagi sekali sang tikus sudah bangun. Dia pun langsung bergegas menempuh perjalanan, demi mencapai Gerbang Surgawi.
Tikus yang bisa berlari cepat, dengan mudah menempuh perjalanannya. Saat akan tiba di Gerbang Surgawi, langkah tikus mendadak terhenti.