Mengenal 7 Tari Daerah Sumatera Selatan, Ada Kisah Puyang Serunting Sakti

Selasa 10-01-2023,14:00 WIB
Editor : Risza S Bassar

Tari Tanggai adalah tari yang memakai tanggai dengan mengutamakan kelentikan. Abad 17 (1600) zaman belanda mendirikan Kesultanan Palembang Darussalam, zaman Gadis Pingitan. 

Sultannya mengharamkan Gadis/ Perempuan menari, sehingga seluruh pertunjukan diperankan oleh laki-laki. Demang, Pesirah, Depati adalah nama jabatan yang diberikan oleh belanda, kemudian Belanda tertarik dengan tari yang memakai tanggai.

Memasuki tahun 1920 Tari Tanggai digunakan untuk mencari jodoh oleh para orang tua di Palembang atau disebut Rasan Tuo. Dan pada tahun 1965 terjadi pelarangan Lagu dan Tari Gending Sriwijaya untuk ditampilkan karena alasan politis.

Karena itu untuk menyambut kedatangan tamu yang datang berkunjung ke Palembang maka diciptakanlah Tari Tanggai Versi Elly Rudi dengan menggunakan lagu “Enam Saudara”. 

Hingga sekarang Tari Tanggai digunakan untuk menyambut tamu agung yang datang ke Palembang, acara-acara resmi lainnya dan acara resepsi pernikahan.

BACA JUGA:Antisipasi Oknum Penimbun BBM, Pemerintah Siapkan 2 Aturan Pembelian BBM di SPBU di 2023

BACA JUGA:Antisipasi Angkutan Truk Batu Bara Masuk Kota Jambi Lagi, Warga Kelurahan Eka Jaya Sepakat Lakukan Ini

3. Tari Erai-Erai

Tari Erai-Erai merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah etnik Lematang. Daerah sentra atau asal tarian ini adalah ex marga Gumay Lembak, ex marga Puntang Suka Merapi, ex marga Pasirah IV Manggulyang selanjutnya menyebar ke beberapa daerah yang ada di wilayah Kabupaten Lahat.

Tari Erai-Erai merupakan tari yang mengungkapkan kegembiraan pada saat panen padi. Disebut tari Erai-Erai karena Erai-Erai artinya serai serumpun yang melambangkan meski bercerai-berai namun tetap satu ikatan.

Tari Erai-Erai populer sejak tahun 1950-an ketika beberapa instrumen musik akustik seperti biola dn akordion mulai merubah wilayah kabupaten Lahat, sebelumnya diiringi instrumen musik gambus/perkusi saja.

Syair Tari Erai-Erai yaitu Umak ooh Umak dan Oi Kakang Tulah. Busana yang dipakai penari dalam membawakan tari Erai-Erai yaitu Baju Kurung Panjang, kain tumpal perahu, pending, anting-aning,serta aksesoris penunjang.

BACA JUGA:Berasal Dari Zaman Majapahit, Ini Sejarah dan Manfaat Lontong Sayur untuk Kesehatan

BACA JUGA:Gebrakan Baru WhatsApp Nih...!! Kini Pakai WhatsApp Tak Perlu Internet Lagi, Begini Caranya...

4. Tari Sedulang Setudung 

5. Tari Sambut Silampari

Kategori :