Madrasah ini pun dibangun dengan luas bangunan 458,78 m² di atas tanah seluas 12.160 m².
Arsitektur merupakan perpaduan gaya tradisional dan Kolonial.
– Makam Bangsawan Melayu
Terletak di Kelurahan Tahtulyaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Terletak di kawasan pemukiman tradisional seberang dan pada masa lalu merupakan makam para bangsawan melayu.
Makam tertua terlihat dari bentuk nisannya yang bertipe Aceh, diperkirakan berasal dari abad ke XIV Masehi.
Makam tua lainnya yaitu tiga buah makam dengan nisan terbuat dari kayu, dua di antaranya berukiran huruf Arab berbahasa Melayu bernama Sayyid Husain bin Ahmad dengan angka tahun 1178 H/1652 M dan Sayyid Qasim bin husein berangka tahun 1186 H/1765 M.
BACA JUGA:Avanza vs Truk Canter, Dua Korban Terjepit Badan Mobil, Satu Kendaraan Hampir Terjun ke Rawa-Rawa
BACA JUGA:Harga Cabai dan Sayuran di Kabupaten Bungo Belum Stabil
– Rumah Batu Olak Kemang
Terletak di Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi. Bangunan ini merupakan rumah kediaman Sayyid Idrus bin Hasan Al-Djufri yang bergelar Pangeran Wiro Kusumo.
Seorang keturunan Arab/Yaman yang mendapat kedudukan penting di Kesultanan Jambi. Di samping itu beliau merupakan besan dari Sultan Thaha Syaifudin.
Sayyid Idrus wafat tahun 1902 dan rumah tersebut dihuni keturunannya. Keunikan Rumah Olak Kemang terdiri dari dua lantai, mempunyai arsitektur perpaduan Melayu, Eropa, dan Cina.
Unsur lokal berupa rumah panggung, pengaruh Cina pada bentuk atap, gapura dan ornament-ornamen berbentuk naga, awan, bunga, dan arca singa.
Unsur Eropa terlihat dari tiang-tiang panggung dari bahan batu bata dan semen berbentuk pilar menyangga bangunan atasnya.
Lantai bawah dilapisi ubin terakota dan pada lantai kedua papan kayu. Kedua lantai dihubungkan dengan tangga semen layaknya rumah bertingkat yang banyak dipakai bangunan indis.
BACA JUGA:Minta Semua Aset Tercatat Dengan Baik, Bupati Kerinci : Tertibkan Kembali Mobil Dinas