JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Masyarakat Indonesia pastinya tidak asing lagi dengan istilah kerokan. Kerokan bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu cara pengobatan tradisional yang dinilai aman.
Kerokan biasanya dilakukan jika seseorang merasa kurang enak badan. Seperti merasa pusing, mual ataupun pegal pegal. Dengan kerokan, dipercaya bisa mengobatasi beberapa masalah kesehatan.
Masyaraat Indonesia kerap menyebutnya sebagai “masuk angin”. Nah, jika sudah merasa “masuk angin”, maka sebagian masyarakat Indonesia akan melakukan kerokan.
Padahal, istilah “masuk angin” sendiri belum dikenal di dunia kedokteran atau dunia medis.
BACA JUGA:Ini Identitas 3 Pelaku Aborsi di Kuala Tungkal, Ada Warga Sumatera Selatan dan Lampung
Cara pengobatan tradisional ini sudah dilakukan secara turun temurun dan hingga saat ini masih dipercaya menjadi salah satu cara untuk menghilangkan penyakit tertentu.
Meskipun sudah banyak yang menggunakan kerokan sebagai salah satu pengobatan tradisional, namun sebenarnya manfaat kerokan bahkan belum juga teruji secara medis.
Namun, masyarakat Indonesia percaya bahwa kerokan bisa membantu mengobati beberapa gangguan kesehatan. Hanya saja memang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kerokan.
Ini karena ada bagian tertentu di tubuh yang tidak boleh dikerok. Karena akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
BACA JUGA:Ikuti Tips Cara Menghasilkan Foto dan Gambar yang Maksimal dari Kamera Handphone
BACA JUGA:Polres Sarolangun Amankan 2 Truk Minyak Ilegal Asal Lubuk Linggau
Berikut tips melakukan kerokan agar aman dan tidak menggangu kulit Anda :
1. Keroklah bagian area punggung, leher, bahu, atau lengan.
Jangan bagian lain ya, karena bisa jadi malah mendatangkan petaka.