JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Masalah kemacetan di Provinsi Jambi, akibat truk batu bara hingga kini belum terpecahkan.
Ribuan truk batu bara masih melewati jalan nasional menuju Pelabuhan Talang Duku. Sementara jalan khusus belum selesai dibangun.
Gubernur Jambi Al Haris pun terus berusaha mencari formula yang pas, untuk menangani masalah truk batu bara yang sudah terlanjur melimpah itu.
Selasa 31 Januari 2023, dia mengumpulkan seluruh bawahannya, unsur Forkopimda, asosiasi tambang, angkutan batu bara, dan pihak pelabuhan.
BACA JUGA:Bikin Resah Warga, Satpol PP Kota Jambi Segel Bed & Breakfast INN di Jelutung yang Viral di Medsos
BACA JUGA:Sheila On 7 Sukses Hipnotis 25 Ribu Penonton, Konser Tunggu Aku di Jakarta Ajang Temu Kangen
Mereka semua dikumpulkan di auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi. Hadir juga di sana Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono.
Rapat yang dimulai sekitar pukul 13.30 itu, masih membahas mengenai jumlah truk batu bara yang memadati jalan nasional, provinsi, dan Kota Jambi, menuju pelabuhan.
Gubernur Jambi Al Haris usai rapat mengatakan, saat ini truk batu bara yang sudah terdaftar dan yang berhak menggunakan stiker nomor lambung adalah 9.300 unit.
Dari total itu, 6.800 truk batu bara menuju Talang Duku, sisanya menuju arah Niaso. Dari rapat itu, seperti diwacanakan sebelumnya, akan dilakukan penggiliran jumlah angkutan yang akan beroperasi dan melewati jalan umum.
BACA JUGA:Segera Persiapkan Diri, Tahun Ini Pemerintah 1.030.501 Formasi CPNS dan PPPK, Berikut Rinciannya
Di mana menurut Al Haris, sekitar 4.000 an truk batu bara berjalan bergantian dengan angkutan lainnya setiap harinya.
“Hari ini 4.000 jalan, balik dulu baru besok yang 4.000 lagi giliran jalan,” katanya. Untuk mendapatkan keputusan konkrit, Gubernur Jambi kembali meminta agar pihak terkait bisa duduk bersama.
Pihak terkait yang dia maksud adalah Dinas Perhubungan, kepolisian, asosiasi tambang, pelabuhan, dan dari angkutan batu bara itu sendiri.