Bahkan, Ia meminta kalau bisa ada Perda yang mengatur agar mengambil ikan tidak dengan cara disetrum karena bisa membuat ikan punah.
BACA JUGA:Telkomsel Lanjutkan Upgrade Layanan 3G ke 4G/LTE di 300 Kota dan Kabupaten di Indonesia
BACA JUGA:Bertemu PKB, Airlangga Sebut KIB Terbuka Jika Koalisi Indonesia Raya Bergabung
"Kalo bisa tangkap ikan itu dengan cara tradisional seperti dipancing atau di kala. Karena kalo disetrum ikan di Sungai Batanghari ini semakin sedikit," sebutnya.
Sopir perahu ketek, Abu Bakar juga mengeluhkan keadaan dermaga di belakang pasar Angso Duo modern.
Ia mengeluhkan tidak adanya jalan setapak kecil jika air sungai Batanghari sedang surut karena banyak yang jatuh pada hendak naik ketek.
"Kami minta ada jalan setapak kecil lah dari tangga agar penumpang ketek tidak jatuh lagi," jelasnya.
BACA JUGA:Jumat Curhat di Pasar, Kapolres Bungo Ajak Warga Memanfaatkan Internet dan Ruang Digital
BACA JUGA:Update Gempa Jayapura, 4 Warga Tewas Terhimpit Bangunan
Mendengarkan curhatan nelayan dan sopir perahu ketek Sungai Batanghari, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan akan mengupayakan apa yang telah disampaikan.
Kombes Michael Mumbunan yang juga pemerhati air ini juga sangat memprotes adanya pembuangan sampah di Sungai Batanghari oleh orang gak bertanggung jawab.
Sebab, ini akan merusak ikan yang ada di dalam sungai.
"Saya akan berkoordinasi dengan RT setempat di pesisir Sungai Batanghari, agar tidak buang sampah sembarangan lagi," sebutnya.
BACA JUGA:Bupati Fadhil Arief Jadi Pemateri Workshop Da’i Se Kabupaten Batanghari
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Santrine Abah Ganjar Berikan Sajadah dan Al Quran untuk Musala di Jambi
Kemudian untuk masalah mengambil ikan dengan cara disetrum, ia juga akan mensosialisasikannya dengan masyarakat dan akan berpatroli untuk memantau agar sungai Batanghari ikannya tidak punah.