Dalam heli evakuasi tersebut kata dia, ada 7 orang termasuk sang komandan. Saat itu kata dia, dia mendapat perintah untuk melaksanakan evakuasi di bawah.
BACA JUGA:Depati Muara Langkap Gelar Doa dan Ritual Adat Doakan Rombongan Kapolda Jambi
BACA JUGA:Keren! BSI Melesat Jadi Bank Terbesar ke-6 di Indonesia
Diakuinya, medan di lapangan cukup sulit. Gelap karena awan, ditambah kecepatan angin mencapai 15 knot.
“Begitu sampai di bawah, saya lihat Kapolda Jambi tangannya patah,” kata dia.
Dia lalu menyetting dragbar, untuk menyesuaikan dengan bobot Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono.
“Saya ikat ulang tali webbing, saya kaitkan lagi. Pokoknya bapak (kapolda, red) harus safety,” kata dia.
BACA JUGA:Detik Detik Helikopter Membawa 2 Korban Rombongan Kapolda Jambi Mendarat di Merangin
BACA JUGA: Terharu, Ini Alasan Kapolda Jambi Tak Mau Dievakuasi Pertama Kali
Putaran pertama kata dia, masih lambat. Di atas makin kencang.
“Pokoknya saat itu, saya hanya pastikan tangan saya tidak lepas, karena bisa bahaya. Sampai menunggu rekan lain menyambut,” kata dia.
Saat melaksanakan evakuasi, prajurit TNI ini mengaku sama sekali tidak nervous, meski orang di hadapannya adalah orang nomor satu di Polda Jambi.
“Walau itu Kapolda Jambi, kita tidak boleh nervous (gugup),” kata dia. Karena jika gugup, malah pekerjaannya akan terganggu.
BACA JUGA:Bukan Kapolda Jambi, Ini Nama-nama yang Pertama Kali Berhasil Dievakuasi Lewat Udara
BACA JUGA:Begini Detik-detik Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi Lewat Jalur Udara
Untuk Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Kopda Ahmad Nofrizal berharap agar Rusdi cepat sembuh dan bisa bertugas lagi.