BACA JUGA:LPSK Tolak Permohonan Perlindungan AG, Ini Alasannya
Sekda Provinsi juga mengatakan, saat ini sedang terjadi krisis pangan dan energi secara global. Kondisi ini menurutnya, sangat berpengaruh ke seluruh dunia, termasuk Indonesia khususnya Provinsi Jambi.
Efek dari krisis pangan dan energi secara global itu adalah, terjadi kecenderungan peningkatan harga atau inflasi komoditas pangan masyarakat.
Untuk bisa melakukan pengendalian inflasi itu, kata Sudirman, perlu adanya upaya sinergi semua pemangku kepentingan.
Sinergi ini menurut dia, termasuk antara Pemprov Jambi, kabupaten/kota dengan stakeholder terkait lainnya. "Kurangnya ketersediaan pangan menjadi salah satu pemicu inflasi,” kata dia.
BACA JUGA:Mau Daftar CPNS 2023? Ini 5 Formasi CPNS 2023 untuk Lulusan SMA
Untuk itu kata dia, pemerintah harus bisa menyiapkan upaya dan langkah untuk menjaga ketersediaan pangan yang mencukupi.
Kata dia, jika pun harga naik, kenaikannya tidak terlalu tinggi hingga tidak menimbulkan gejolak.
“Kalau pun harga naik, kenaikan harganya tidak terlalu tinggi, supaya tidak terlalu kuat mempengaruhi kenaikan harga komoditas lain," ujarnya.
Sudirman mengatakan, peningkatan inflasi di Provinsi Jambi memang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Kondisi ini menurutnya, disebabkan oleh fluktuasi peningkatan harga bahan pangan. Namun dia yakin, Pemprov, Pemkab/Pemkot, bekerjasama dengan Forkopimda bisa mengatasi inflasi tersebut.
BACA JUGA:Daftar Bansos yang Cair Jelang Ramadan 2023, Cek Nama Kamu di Cekbansos.kemensos.go.id
Menurutnya, inflasi ini menjadi perhatian sangat serius dari pemerintah pusat. Setiap minggunya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI selalu mengadakan rapat rutin.
Rapat ini dilakukan dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Rapat bersama pemerintah daerah ini kata Sudirman, untuk membahas persoalan inflasi ini.