Peminat dunia thrifting ini pun sangat menjamur. Tidak hanya banyak peminat atau mangsa pasarnya saja, namun pelaku bisnis thrifting pun begitu.
BACA JUGA:Paket Lentera dan Lembayung Ramadan di Swiss-Belhotel Jambi, Nikmati Makan Sepuasnya saat Berbuka
BACA JUGA:Kisah Cinta Zodiak, Cancer, Jangan Berharap Terlalu Banyak Kegembiraan
Ini terlihat dari maraknya pelaku bisnis thrifting yang melapak jualannya di media sosial TikTok.
Di sana, para pebisnis thrifting menjual dagangannya melalui fasilitas live.
Namun, peminatnya memang sungguh luar biasa. Pada masing-masing akun thrift yang sedang berjualan live, aka nada ratusan bahkan ribuan penonton yang siap menyerbu untuk membeli barang-barang thrift tersebut.
Terkait hal ini tentunya banyak pro dan kontra.
Ada netizen yang pro terhadap aturan pemerintah, untuk dapat mendukung bisnis lokal atau UMKM.
BACA JUGA:Zodiak Kamu Hari ini, Aries, Karya Kreatif Bisa Membutuhkan Lebih Banyak Fokus BACA JUGA:Airlangga Ungguli Prabowo dan Ganjar Capres Pilihan Rakyat di Musra SumutNamun, ada pula netizen yang menyebutkan bahwa thrifting adalah pilihan bagi masyarakat yang ingin memiliki kualitas baju yang bagus, tetapi dengan harga terjangkai.
Ini seperti yang dilihat jambi-independent.co.id, pada postingan Instagram @folkative.
Berikut komentar pro dan kontra netizen:
fadilahsukma_: Brand lokal ada jg yg bagus si tp harganyaaa... yaudadeh terserah *lanjut nonton live thrifting
BACA JUGA:Arti Mimpi Melihat Ayam, Merupakan Sebuah Pertanda Baik
BACA JUGA:Deretan Zodiak ini Miliki Sifat Rajin Olahraga dan Menjaga Pola Hidup
ian.sicko: baju bekas udah ada dari jaman baheula, sebelum distro distro ada mereka udah ada duluan, pas distro lagi hype hypenya bahkan kaos dijual 300ribu/pcs pun, baju bekas ga ngeganggu market mereka, cuman mungkin sehabis pandemi kali ya, lapangan kerja turun orang tetep pengen fashionable tapi minim budget akhirnya nyobain thrift dan akhirnya habit ampe sekarang, seharusnya sih bisa beriiringan ya, ya meski diundang undang emang salah sih karna Impor Barang Bekas emang illegal
tapi kalo diliat kesejahteraan, banyak orang yang sekedar cukup dari sini, disaat lapangan kerja lagi pada nendangin orang satu per satu, thrift jadi solusi paling gampang emang, klo thrift distop dan larinya ke UMKM, yang sejahtera yang udah punya brand gede, dia dia orang aja yang sejahtera, sedangkan gue yakin 70% dari kita pasti pernah nyoba bikin brand clothing sendiri, dan itu susahnya naujubillah, mostly cuma orang orang yang bisa dibilang punya previledge yang bisa maju, gue bilang mostly loh ya ga semuanya, tetep ada yang dari 0 juga, tapi ya gimana ya bingung juga si ????