JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Akhir akhir ini gelombang panas melanda dunia. Tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan di negara lainnya panas ekstrem bisa mencapai di atas 35 derajat.
Hampir semua orang merasakan panas ekstrem ini. Meskipun tidak separah di beberapa daerah di Indonesia, namun gelombang panas ini tentu saja sangat mengganggu aktivitas sehari hari.
Maka, sampai kapankah gelombang panas dan El Nino ini akan berakhir?
Penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu panas yang terjadi saat ini adalah fenomena yang disebabkan gerak semu matahari.
BACA JUGA:Kades Rukam dan 11 Saksi Dipanggil Penyidik Kejari Muaro Jambi
Fenomena ini menjadi siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahun.
Siklus tahunan tersebut berdampak pada wilayah Jawa tempat temperatur sedikit naik pada bulan April dan Mei, lalu naik suhu kembali memuncak di bulan Oktober. Pada bulan selain itu, temperatur akan menurun.
Sebab, sudah berminggu-minggu sebagian besar wilayah Indonesia mengalami cuaca panas. Tidak hanya siang hari, pada malam hari juga masih terasa panas dan gerah.
Namun seperti dirilis BMKG, cuaca panas yang terjadi di Indonesia saat ini buka gelombang panas seperti yang melanda di beberapa negara Asia.
Untuk diketahui Indonesia merupakan negara tropis dan temperatur itu akan berada di sekitar 30-an derajat Celcius, relatif konstan.
BACA JUGA:Pasca Diterjang Angin Puting Beliung, 33 Bangunan di Kuala Jambi Tanjab Timur Alami Kerusakan
BACA JUGA:Kasus Ketok Palu, KPK Resmi Tahan Satu Tersangka Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi
Karenanya BMKG menyarankan masyarakat untuk menyesuaikan aktivitas di luar termasuk dengan menggunakan pelindung diri dari terik matahari seperti payung, topi, atau tabir surya.
Saat ini Indonesia sedang beralih dari musim hujan ke musim kemarau. Masyarakat perlu mewaspadai karena tahun ini Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang.
BMKG memprediksi musim kemarau terjadi mulai akhir bulan Mei hingga akhir bulan September.
Beberapa wilayah yang berpotensi kekeringan yakni Indonesia bagian selatan khatulistiwa yang memiliki perbedaan yang cukup jelas antara musim hujan dan kemarau.
BACA JUGA:Subhanallah, Ini 10 Malaikat yang Wajib Kamu Ketahui, Tugasnya Beda-beda
BACA JUGA:Soal Macet Akibat Angkutan Batu Bara di Jambi, Ini Perintah Khusus Presiden Jokowi ke Gubernur Jambi
Wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan sebagian besar pulau Sumatera bagian selatan dari Riau ke selatan, akan berpotensi terdampak kekeringan. *
Artikel ini juga tayang di rbtv.com
Dengan judul gerah setiap hari sampai kapan cuaca panas berikut penjelasan bmkg