"Saat melakukan pencarian pagi itu, sekitar 50 meter dari belalang rumah korban, warga menemukan senjata tajam jenis parang dan sandal korban di semak-semak," ungkapnya.
BACA JUGA:Keluarga Korban Kesal, Pelaku Asusila Kena Bogem Mentah Sebelum Sidang
Kapolsek Rantau Rasau ini menjelaskan, mendapati barang-barang milik korban tersebut, membuat kekhawatiran keluarga dan warga sekitar pun menjadi besar dan takut jika korban tengah dalam bahaya.
"Setelah berupaya keras melakukan pencarian, akhirnya tidak jauh dari penemuan barang-barang milik korban warga setempat juga menemukan korban dalam keadaan tengkurap," jelasnya.
AKP Dedy menyebutkan, saat warga menemukannya, korban sempat melarikan diri dan warga pun lantas bergegas mengejar korban.
Warga akhirnya berhasil menghentikan laju lari korban sekitar 100 meter dari lokasi pertama korban ditemukan.
BACA JUGA:TMMD ke-117 Segera Dimulai, Ini Pesan Aster Kasad Mayjen TNI Mochmammad Hasan
BACA JUGA:5 Shio yang Paling Beruntung di Bulan Juli, Karir dan Finansial Mantap
"Pas diamankan itu, warga melihat leher korban sudah mengalami luka cukup parah, yang diduga habis digoroknya sendiri menggunakan parang yang sebelumnya ditemukan," sebutnya.
Mendapati kondisi korban yang seperti itu, warga lantas segera membawa korban ke Puskesmas Rantau Rasau untuk mendapat penanganan medis.
Hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Rantau Rasau, korban mengalami luka robek akibat gorokan parang pada bagian lehernya dengan kedalaman sekitar 15 cm dan kedalaman sekitar 2 cm.
"Akibat luka mengalami luka yang cukup serius pada bagian lehernya tersebut, korban kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Provinsi Jambi untuk mendapat penanganan medis yang lebih maksimal," ungkap Kapolsek Ratau Rasau ini.
BACA JUGA:5 Zodiak Perempuan yang Paling Menggemaskan di Mata Laki-laki, Mudah Buat Terpikat
BACA JUGA:Waspada..! Loker Penipuan Penerimaan Honorer di Kantor Camat Pasar Muara Bungo
AKP Dedy juga menambahkan dalam keterangannya, sekitar 4 tahun belakangan ini, korban memang mengalami depresi dan juga mengkonsumsi obat gangguan jiwa.
"Pada tahun 2018 yang lalu, korban juga pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi," pungkasnya. *