Pada malam puncak perayaan HUT ke-25 PAN ini, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan pesan dan harapannya untuk partai.
BACA JUGA:Pelindo Regional 2 Jambi Lakukan Exercise ISPS Code
BACA JUGA:Lewat ToT, Kementan Harap Bangun Keunggulan Kompetitif bagi Praktisi Pertanian
Zulhas menyebutkan bahwa awalnya PAN berasal dari Muhammadiyah. Namun, saat ini partai yang diidentikkan dengan warna biru telah berkembang menjadi partai yang dimiliki oleh semua kalangan, bukan hanya segelintir kelompok saja.
“PAN melampaui batasan organisasi masyarakat, agama, suku, bahasa, dan warna kulit. PAN adalah milik semua anak bangsa,” ujar Zulhas.
Menurut Zulhas, semangat tersebut juga tercermin dalam logo PAN yang memiliki simbol matahari.
Oleh karena itu, dia berharap para kader PAN dapat menjadi matahari yang memberikan kasih sayang dan kehidupan bagi seluruh masyarakat.
BACA JUGA:Tambang Minyak Ilegal di Batanghari Masih Aktif, 2 Orang Ditangkap Ditreskrimsus Polda Jambi
BACA JUGA:Cerita Suku Talang Mamak Hadapi Perubahan Iklim
Lebih lanjut, dia memberikan pesan kepada para kader untuk bekerja dengan tekun dan sepenuh hati. Zulhas juga memberikan contoh dirinya yang bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Perdagangan RI.
“Saya mewariskan kepada saudara-saudara, kader PAN di seluruh Indonesia, untuk memperjuangkan ide-ide kemajuan. Bekerjalah dengan serius. Bantu dan sejahterakan rakyat. Menangkan pemilu legislatif, menangkan Pilpres,” katanya.
“Lihatlah matahari yang tinggi di ufuk Timur. Matahari yang terbit langsung di atas kepala kita. Matahari puncak, matahari yang tepat pada pukul 12,” pungkasnya.
Setelah memberikan pidato politiknya, Zulkifli Hasan mengundang pimpinan partai yang hadir untuk memberikan testimoni di panggung kehormatan.
BACA JUGA:Ke Jambi, Irwasum Polri: Polda Jambi Hebat dalam Berinovasi
BACA JUGA:Untung Terus, 5 Shio Punya Bisnis Sukses, Selalu dapat Keuntungan dan Laba Besar
Dimulai dengan Ketua Gerindra Prabowo Subianto, dilanjutkan dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan tokoh Muhammadiyah Abdul Mukti. *