JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebagai negara besar, China tentu membutuhkan pertahanan dengan berbagai alutsista yang kuat.
Pertahanan dengan alutsista mumpuni ini, dibutuhkan China untuk mengejar ketertinggalan militer mereka dari negara Amerika Serikat (AS).
Untuk mewujudkan itu, tentu dibutuhkan anggaran sebesar-besarnya agar memiliki alutsista untuk memperkuat pertahanan China.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa negara China sangat ingin menyaingi militer AS.
BACA JUGA:Hotspot di Jambi Berkurang, Patroli Karhutla Tetap Jalan, Ini Update Terbaru Pantauan Satelit KLHK
China pun menyadari, mereka memerlukan anggaran pertahanan yang relatif tinggi dan konstan.
Pasalnya, jika China tak bisa memperbesar anggaran militernya, mereka bisa saja ditertawakan oleh AS.
Selain ingin menyaingi militer AS, China juga memiliki beberapa potensi konflik dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Kondisi ini tentu mengharuskan China untuk tetap menjaga anggaran pertahanannya sebesar-besarnya.
BACA JUGA:6 Zodiak Ini Paling Keras Kepala, Begini Cara Menanganinya dengan Bijak
BACA JUGA:Tank Buatan Rusia 'Morat Marit' Hancur di Perang Ukraina, Ini Penjelasan Kavaleri TNI
Presiden China Xi Jinping diketahui mengubah susunan kepengurusan Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) yang awalnya orang-orang politikus dan militer bergeser ke akademisi berpengalaman di dunia kerja.
Mereka merupakan orang-orang yang terlibat langsung dalam pengembangan industri pertahanan China.
Tujuannya jelas, dengan anggaran pertahanan lebih besar maka Xi menginginkan output alutsista yang modern.