JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel), membuat warga resah
Mahasiswa pun akhirnya menggelar unjuk rasa di Polda Sumsel. Mereka menuntut pertanggungjawaban Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Hebatnya, meski didemo dan diminta mundur dari jabatannya, Irjen Rachmad tetap keluar menemui pendemo.
"Tidak usah. Saya tidak usah dikawal menemui adek-adek mahasiswa," kata Irjen Rachmad.
BACA JUGA:5 Shio yang Rezeki dan Keuangannya Mengalir Deras
BACA JUGA:Mau Bujuk Warga Kelurahan Aur Kenali Terkait Pembangunan Stockpile Batu Bara, 2 Utusan PT SAS Diusir
Dengan penuh keterbukaan, dia menemui mahasiswa yang demo soal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan.
Tak hanya itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo meminta agar personelnya tidak menghalangi aksi dan penyampaian aspirasi mahasiswa.
Aksi demo dilakukan oleh koalisi himpunan mahasiswa Islam (HMI) cabang Palembang yang dipimpin oleh Adi Syawal Diansyah.
Dalam video yang beredar, terlihat Kapolda Sumsel menemui para mahasiswa pendemo.
BACA JUGA:Polisi Bubarkan Aksi Blokir Jalan di Mandiangin, 7 Orang Diamankan
BACA JUGA:Soal Blokir Jalan di Mandiangin, Polda Jambi Kirim Brimob ke Lokasi
Dia juga memberikan dokumen yang berisi penanganan karhutla di Sumsel dan juga menjelaskan sesuai dengan intruksi Presiden No 3 tahun 2020.
Dalam video itu, Kapolda Sumsel meminta agar para mahasiswa terlebih dahulu membaca dan memahami dokumen tersebut, kemudian ia mempersilakan pendemo untuk melanjutkan aksi kembali.
“Saya punya kewaiiban untuk membuat kalian cerdas, setelah itu mau unjuk rasa, saya akan hadapi sendirian, tidak akan bawa pasukan. Ini hak kalian untuk menyampaikan ekspresi dan akan menunjukkan siapa kalian,” ujarnya.