JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam.
Dari peristiwa ini, akhirnya Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk salat lima waktu.
Peristiwa ini juga menjadi salah satu bukti kebesaran Allah SWT. Tak hanya bagi Rasulullah SAW, peristiwa Isra Miraj juga penting bagi seluruh umat Islam.
Lalu, bagaimana kisah Isra' Mi'raj yang sesungguhnya:
Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa.
BACA JUGA:Pj Bupati Bachyuni Pastikan Petugas KPPS Pemilu 2024 Terdaftar Sebagai Peserta Aktif di JKN
BACA JUGA:Waktu Istirahat Lebih Lama, Ini Cara agar Bayi Tidur dengan Nyenyak Sepanjang Malam
Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa ke langit ketujuh untuk diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah SWT. Beliau juga mendapat perintah sholat lima waktu dari Allah SWT.
Perlu diketahui, Isra Miraj merupakan penggabungan dua peristiwa. Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan Rasulullah SAW dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa).
Sementara itu, Miraj merupakan peristiwa di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Miraj ini yang nantinya memunculkan perintah sholat lima waktu bagi umat muslim.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun 10 kenabian. Kala itu, Rasulullah SAW sedang berbaring di kamarnya, lalu tiba-tiba malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil mendatanginya.
BACA JUGA:Alasan Zodiak Leo Diprediksi Akan Cepat Kaya, Kena Satu Sifat ini
BACA JUGA:Pemkab Tebo Siap Membantu Pendistribusian Logistik Pemilu 2024
Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa oleh para malaikat menuju Sumur Zam-zam. Di sana, malaikat Jibril membelah dada Rasulullah SAW dan membersihkannya menggunakan air zam-zam. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan beliau sebelum dibawa melihat sesuatu yang luar biasa.
Rasulullah SAW kemudian pergi dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa dengan menggunakan Buraq. Setibanya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW menambatkan Buraq-nya, lalu mendirikan sholat dua rakaat. Beliau menjadi imam di mana makmumnya adalah para nabi dan malaikat Allah SWT.