BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, 4 Weton Ini Diramal Bakal Sukses karena Bertangan Dingin, Adakah Weton Kamu?
BACA JUGA:1 Orang Tewas Akibat Tawuran 2 Kelompok Berandalan Bermotor, Tim Macan Jelutung Tangkap 2 Pelaku
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya'ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.
Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun oleh Ust Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, banyak ulama yang berpendapat bahwa sunnah hukumnya berpuasa di pertengahan bulan Syaban, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Jika tiba waktu malam nisfu Sya'ban, maka beribadahlah dimalamnya dan puasalah disiangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah). *