Sementara jadwal puasa Ramadan 2024 Nahdatul Ulama (NU) juga belum mengumumkan jadwal secara resmi.
Dikutip dari Kajian Sains, Sosial, dan Keagamaan Ilmu Falak Multi Dimensi karya Tim Program Beasiswa Santri Berprestasi Kemenag RI, penentuan bulan Ramadan, Syawal hingga Dzulhijjah Nahdatul Ulama atau NU tidak pernah berbeda dari pemerintah sejak tahun 1998.
BACA JUGA:Tips Membangun Kepercayaan pada Pasangan
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Terbaru Oppo Reno11 5G, RAM 8 GB dan memori internal 256 GB
Oleh karena itu, dalam penentuan awal Ramadan inipun NU masih menunggu hasil sidang isbat dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sementara itu, berbeda dengan pemerintahan den NU, Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan. Penentuan awal Ramadhan Muhammadiyah didasarkan hisab hakiki. Yaitu metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya Matahari dan Bulan faktual (sebenarnya).
Hasil keputusan Muhammadiyah mengenai awal Ramadhan ada pada Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang telah ditandatangani pula oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. Maklumat tersebut menyebutkan bahwa 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024.
Adapun beberapa keutamaan bulan Ramadan di antaranya:
BACA JUGA:8 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi
BACA JUGA:Panglima TNI dan Kasad Jadi Warga Kehormatan TNI AL, Terima Brevet Hiu Kencana
1. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam lailatul qadar.
2. Ditutupnya pintu-pintu neraka.
3. Perbuatan sunnah pada bulan Ramadhan dinilai seperti tujuh puluh amalan fardhu di bulan selain Ramadhan.
4. Umrah pada bulan Ramadhan pahalanya setara dengan gaji.
Yusuf Qardhawi dalam bukunya Mukjizat Puasa: Resep Ilahi Agar Sehat Ruhani-Jasmani menyebutkan, masuknya bulan Ramadan diukur dengan terlihatnya hilal di ufuk. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Berpuasalah karena melihatnya (atau hilal) dan berbukalah karena melihatnya. Jika tidak terlihat oleh kalian, maka sempurnakan jumlah bulan Syaban 30 hari."*